Ini Curhatan Warga Kalijodo yang Masih Ingin Bertahan

Rabu, 17 Februari 2016 | 10:40 WIB
Ini Curhatan Warga Kalijodo yang Masih Ingin Bertahan
Daerah Kalijodo, Jakarta, pada Selasa (16/2/2016) [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warga Kalijodo ingin tetap bertahan di  tempat mereka tinggal di bantaran kali. Mereka berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mengerti dan membatalkan rencana penggusuran.

Samy (46) warga sekaligus penjaga keamanan di wilayah kalijodo berharap rencana Pemprov DKI Jakarta, Polisi dan TNI yang berencana akan menertibkan  Kalijodo dan akan menghilangkan sebagian pekerjaan mereka.

Samy juga menyebutkan tentang banyaknya kabar preman di kawasan kalijodo akan siap berperang melawan pemerintah bila memang kawasan Kali jodo jadi digusur. Dia bahkan menegaskan bahwa kawasan Kalijodo sudah bebas dari premanisme.

"Nggak benar itu, kami tidak pernah bilang siap perang. Kalau geram iya. Siapa sih yang tidak kesal tempat hidupnya bakal di gusur.  Premanisme sudah tidak ada dari tahun 2014 disini. Kami hanya bekerja, dan juga perjudian juga tidak ada disini, jadi kami baik baik saja," kata Samy

Samy sangat geram apabila penertiban Kalijodo benar-benar akan dilakukan oleh Pemprov DKI.

"Ribuan warga Kalijodo akan kehilangan pekerjaan mas. Kita juga tahu bisnis yang digeluti memang tidak bermoral tapi kan ini sudah memang jalannya. Itu tidak mengganggu kehidupan warga lainnya kok, kami baik baik saja disini," kata Samy saat ditemui di Jalan Kepaduan II, Penjaringan,Jakarta Utara, Rabu (17/2/2016).

Bila memang benar Kalijodo dibongkar sampai rata, pria asal Banten ini ingin mendapatkan kejelasan soal ganti rugi.

"Kami takut mas. Banyak yang akan kembali menjadi preman kalo nggak ada kerjaan. Saya sudah nyaman hidup disini dan aman saja," kata Samy.

"Kalau mau digusur, angka pemerkosaan bisa saja meningkat. Lebih jauh, gimana kalau orang-orang seperti kami ini nanti kalau sampai kehilangan pekerjaannya. Kalau ada pekerjaan pengganti enggak masalah. Mau itu jadi debt kolektor atau security sekalipun," Samy menambahkan.

Samy juga pernah sudah masuk penjara selama 4 kali. Selama itu pula dia juga ingin mecari pekerjaan yang tetap. Samy sendiri hanya lulusan SMP.

" Masuk penjara rata-rata kena razia, sejak dari Kampung Rambutan tahun 2.000-an, pindah ke Senen, dan akhirnya disini sudah 15 tahunan. Coba saja buktikan dahulu, kasih kerjaan. Baru setelah itu pindah rusun juga nggak masalah. Ini tiba-tiba saja kasih Surat Peringatan tanpa ada dialog," ujar Samy.

"Bisa saja pulang, ongkos cari-cari dahulu. Tapi balik kampung ngapain kalau tidak ada pekerjaan juga, sama saja," kata Samy.

Pantauan Suara.com, kini aktivitas di kalijodo ini tidak terlihat seperti biasa. Banyak Cafe atau Bar untuk minum sebagian tutup dan jarang terlihat para Pekerja Seks Komersial (PSK) menjajakan diri di sepanjang Jalan Kalijodo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI