Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mempunyai cerita soal kecurigaan tentang 'pergerakan' kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Kisah itu terjadi di sebuah sekolah.
Mensos cerita, dia mengunjungi Lombok bulan lalu. Khofifah bercerita di sana ada siswa SMP yang diberikan hadiah oleh lelaki. Khofifah mengklaim siswa itu berasal dari keluarga tidak mampu.
"Sebulan lalu saya datang ke Lombok dan ada yang mensasar anak-anak laki SMP kurang mampu kemudian mereka dikasih hadiah, dua minggu setelah itu laki-laki itu sudah berbeda. Mereka pakai lipstik dalam waktu sangat singkat," kata Mensos di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VIII di gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Khofifah juga mengklaim anak-anak itu juga menjadi korban perdagangan orang sehingga masalah ini harus dilihat secara komprehensif.
"Mereka diperdagangkan dengan memanfaatkan kemiskinan keluarga mereka. Saya khawatir ada rekayasa sosial," ucap Mensos.
Mensos menyamakan penanganan LGBT dengan kelompok Orang Dengan HIV Aids (ODHA).
"Adanya kelompok Orang Dengan HIV Aids (ODHA) di mana selama ini ada yang terinfeksi dan terisolasi dari lingkungannya. Jadi, kalau secara struktural tidak ada yg menangani khusus LGBT. Tetapi ada direktorat yang menanganinya, yaitu Kasubdit ODHA," ucap Mensos.