Suara.com - Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengamanan di sejumlah pintu masuk pulau. Ini dilakukan pascapenangkapan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/2/2016) kemarin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto menjelaskan peningkatan keamanan itu sebenarnya dilakukan pascapeledakan bom dan baku tembak di Sarinah, Jakarta.
"Kami tingkatkan pengamanan di pintu-pintu masuk Bali," katanya.
Pengamanan juga dilakukan di celah-celah pintu masuk lain yang kemungkinan disusupi orang tidak bertanggungjawab masuk ke Bali. Antisipasi pengamanan dilakukan di sejumlah objek vital di antaranya tempat keramaian, pusat bisnis, hingga markas kepolisian.
Penjagaan di Markas Brimob Polda Bali di Tohpati misalnya, sejak teror di Sarinah, petugas menggunakan rompi antipeluru sesuai perintah dari Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto.
Sebelumnya pada Senin (15/2/2016) polisi di Bima menggerebek terduga teroris berinisial FJ. Ia kemudian tewas setelah baku tembak dengan anggota Detasemen Khusus 88/Antiteror. Diduga FJ yang merupakan jaringan Santoso itu memiliki peran merekrut anggota baru yang telah lama diintai polisi.
Dalam penggerebekan tersebut, seorang polisi tertembak di bagian lengan kiri dan dada kiri. Polisi tersebut kini dirujuk ke RSUP Sanglah untuk menjalani operasi. (Antara)