Suara.com - Ketua RW 5, Kalijodo, Kunarso Suro Hadi Wijoyo, mengatakan sampai hari ini belum ada penutupan sementara kawasan Kalijodo.
"Hah, ditutup? belum ada penutupan ini, mas," kata Kunarso kepada Suara.com.
Narso bertanya balik darimana informasi akan ada penutupan sementara. Ketika dijelaskan informasi tersebut berasal dari Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Narso mengatakan sampai sekarang belum ada informasi kepada warga.
"Belum ada penutupan. Belum ada informasi juga," kata Kunarso.
Kunarso juga mengatakan sepanjang hari ini di daerahnya juga tidak ada gelar pasukan keamanan.
"Semalam memang ada ada beberapa petugas keamanan. Petugas bikin tenda di Tubagus Angke yang arah masuk ke Kalijodo," kata dia.
Kunarso menduga petugas membuat tenda di daerah Tubagus Angke untuk berjaga-jaga saja.
Kunarso menegaskan sampai hari ini tidak ada sosialisasi akan ada penutupan sementara. Selebaran sosialisasi yang belum lama ini disebarkan ke Kalijodo, kata dia, juga tidak ada kata-kata penutupan sementara.
Sampai hari ini, Kunarso masih tidak habis pikir. Kenapa harus melibatkan pasukan keamanan untuk menangani Kalijodo, seperti yang terjadi pada Minggu (14/2/2016) lalu.
"Kalau sampai ngerahkan pasukan, seperti mau perang saja. Ahok itu harus melihat ke bawah," kata Kunarso.
Pagi tadi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kawasan Kalijodo akan ditutup untuk sementara. Kawasan tersebut juga akan dijaga aparat keamanan. Kebijakan ini merupakan rangkaian rencana pemerintah membongkar Kalijodo dan mengembalikannya ke fungsi ruang terbuka hijau.
Sebelumnya, Ahok mengatakan pemerintah akan mengembalikan fungsi lahan kawasan Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi daerah terbuka hijau. Sekarang, ini sebagian kawasan tersebut dipakai untuk kegiatan prostitusi.
Kepada penghuni yang memiliki KTP Jakarta nanti setelah pembongkaran akan diberi bantuan pelatihan usaha dan rumah susun sewa sederhana. Sementara mereka yang tidak punya KTP Jakarta akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing dengan bantuan pemerintah.
Nama Kalijodo kembali jadi perbincangan usai kasus empat orang meninggal di Jalan Daan Mogot, kilometer 15, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (8/2/2016) dini hari, setelah ditabrak mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung Prasetio (24). Belakangan, Riki ketahuan baru pulang dari kafe dan karaoke di Kalijodo.