Suara.com - Sekarang, pengacara Razman Nasution menjadi kuasa hukum bagi warga Kalijodo, Jakarta.
"Kami sekarang sudah ada kuasa hukum, namanya Pak Razman Nasution," kata warga Kaijodo, Lusiana, kepada Suara.com, Selasa (16/2/2016).
Pagi tadi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kawasan Kalijodo akan ditutup untuk sementara. Kawasan tersebut juga akan dijaga aparat keamanan. Kebijakan ini merupakan rangkaian rencana pemerintah membongkar Kalijodo dan mengembalikannya ke fungsi ruang terbuka hijau.
Ketika ditanya bagaimana reaksi warga Kalijodo atas rencana penutupan kawasan, Lusiana berharap yang terbaik saja buat warga.
"Kami minta yang terbaik saja. Harapan kami, jangan dibongkarlah," kata Lusiana.
Lusiana tidak mau bicara banyak mengenai respon warga karena semua urusan sudah diserahkan ke Razman Nasution.
Razman Nasution, katanya, menjadi pengacara warga mulai hari ini.
"Sejak hari ini. Baru datang hari ini. Beliau sekarang di lokasi bersama. Banyak wartawan juga," katanya.
Lusiana mengatakan Razman menjadi pengacara atas permintaan warga dan tokoh masyarakat.
"Permintaan warga, tokoh-tokoh di sini juga buat membantu kami.
Sebelumnya, Ahok mengatakan pemerintah akan mengembalikan fungsi lahan kawasan Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi daerah terbuka hijau. Sekarang, ini sebagian kawasan tersebut dipakai untuk kegiatan prostitusi.
Kepada penghuni yang memiliki KTP Jakarta nanti setelah pembongkaran akan diberi bantuan pelatihan usaha dan rumah susun sewa sederhana. Sementara mereka yang tidak punya KTP Jakarta akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing dengan bantuan pemerintah.
Nama Kalijodo kembali jadi perbincangan usai kasus empat orang meninggal di Jalan Daan Mogot, kilometer 15, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (8/2/2016) dini hari, setelah ditabrak mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung Prasetio (24). Belakangan, Riki ketahuan baru pulang dari kafe dan karaoke di Kalijodo.
Kalijodo merupakan tempat prostitusi legendaris, usianya lebih dari setengah abad. Organisasi masyarakat yang selama ini gembar-gembor menutup tempat prostitusi di Jakarta pun tak berani mengganggu kawasan tersebut.