Suara.com - Sopir dan kernet Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu - Tanah Abang masih diamankan aparat kepolisan terkait tewasnya seorang pegawai PT Telkomsel bernama Bagus Budi Wibowo. M Sasih (Sopir) dan M Endang (Kernet) mengarang cerita jika Bagus tewas akibat didorong pelaku perampokan hingga keluar Metro Mini dan akhirnya tewas terbentur aspal. Keduanya akhirnya mengakui berbohong saat dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Minggu (14/2/2016) malam.
"Sopir dan kernet masih diamankan di Polres Jakarta Pusat," kata kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal kepada wartawan, Senin (15/2/2016).
Menurut Iqbal, pihak kepolisian masih terus mendalami keterangan sopir dan kernet tersebut yang sebelumnya menyebutkan jika Bagus meninggal karena korban perampokan.
"Kami lagi bekerja untuk melakukan penyelidikan terhadap fakta-fakta yang kami dapat. Pengakuan sementara dari sopir dan kernet bahwa tidak terjadi tindak pidana di situ yang mengakibatkan korban B (Bagus) meninggal dunia," kata dia.
Meski demikian, Iqbal mengaku belum bisa menyimpulkan apakah Bagus meninggal dunia akibat korban perampokan atau murni kecelakaan.
"Direskrimum dan Polres Jakpus sampai saat ini melakukan penguatan pembuktian. Kami akan simpulkan nanti apabila semua alat bukti sudah kami dapat akan kami sampaikan ke publik apakah itu benar terjadi tindak pidana atau kecelakaan," kata Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, seorang karyawan PT Telkom bernama Bagus Budi Wibowo diduga menjadi korban perampokan oleh sekelompok orang tidak dikenal saat menaiki Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, Kamis (11/2/2016) lalu.
Saat itu, kondisi di dalam metro mini hanya berjumlah tujuh orang yakni satu sopir, satu kernet dan Bagus. Empat orang tersebut diduga pelaku perampokan.
Saat terjadi perampokan diduga Bagus didorong salah satu pelaku hingga keluar metro mini. Ketika itu metro mini sedang dalam kondisi berjalan. Sopir dan kernet diduga baru sadar ketika Budi terhempas ke aspal. Kemudian, sopir dan kernet metro mini tersebut membawa Budi ke rumah sakit. Bagus meninggal usai menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.