Komnas HAM Minta Pemprov DKI Perhatikan Nasib Warga Kalijodo

Senin, 15 Februari 2016 | 15:44 WIB
Komnas HAM Minta Pemprov DKI Perhatikan Nasib Warga Kalijodo
Warga Kalijodo diterima oleh komisioner Komnas HAM, Hafid Abbas, dan didampingi dua orang staf. [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berembug dengan warga Kalijodo sebelum melaksanakan pembongkaran bangunan.

‎"Pemprov DKI harus transparan, menyampaikan apa sebenarnya yang ingin dilakukan di sana dan disosialiasasikan kepada warga," kata Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas ‎di kantornya, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Hafid meminta pemerintah memperhatikan nasib warga Kalijodo. Pemerintah, katanya, harus memberikan ganti rugi yang layak kepada mereka kalau rumahnya dibongkar.

‎"Harus ada kompensasi yang diterima warga, terutama warga yang dipindahkan ke tempat baru. Terutama anak-anak yang masih sekolah dan warga yang bekerja di sana. Anak-anak jangan sampai terlantar," ujar dia.

Hafid berharap pemerintah jangan mengambil melakukan keputusan secara sepihak.

"Jangan ekseklusif dan mengambil keputusan sepihak seperti mendatangkan Satpol PP, Polisi dan TNI. Sebab di negara ini tidak boleh ada pendekatan yang intimidasi dan yang bersifat eksklusif," kata dia.

"Warga ini harus diperlakukan sama. Bapak dan ibu ini tetap punya hak yang sama dengan Gubernur, dengan Satpol PP dan lainnya," katanya.

Siang tadi, Komnas HAM menerima pengaduan perwakilan warga Kalijodo yang menolak rencana penertiban bangunan.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah akan mengembalikan fungsi lahan kawasan Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi daerah terbuka hijau. Sekarang, kawasan tersebut sebagian dipakai untuk kegiatan prostitusi.

Kepada penghuni yang memiliki KTP Jakarta nanti setelah pembongkaran akan diberi bantuan pelatihan usaha dan rumah susun sewa sederhana. Sementara mereka yang tidak punya KTP Jakarta akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing dengan bantuan pemerintah.

Nama Kalijodo kembali jadi perbincangan usai kasus empat orang meninggal di Jalan Daan Mogot, kilometer 15, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (8/2/2016) dini hari, setelah ditabrak mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung Prasetio (24). Belakangan, Riki ketahuan baru pulang dari kafe dan karaoke di Kalijodo.

Kalijodo merupakan tempat prostitusi legendaris, usianya lebih dari setengah abad. Organisasi masyarakat yang selama ini gembar-gembor menutup tempat prostitusi di Jakarta pun tak berani mengganggu kawasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI