Suara.com - Penertiban kawasan prostitusi Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat ditargetkan paling lama Desember 2016.
"Pokoknya pak gubernur bilang tahun ini selesai sampai Desember, sabar dong," kata Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi usai menggelar rapat koordinasi rencana penertiban Kalijodo di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/2/2016).
Saat ini, kata Rustam, sedang tahap sosialisasi kepada warga yang tempat tinggal dan tempat usahanya akan dibongkar.
"Baru saya lakukan sosialisasi. Sampai mereka ngerti dulu. Nanti ada waktunya saya kasih tahu," kata Rustam.
Menurut Rustam sejauh ini belum ada warga yang menolak penertiban Kalijodo, apalagi mereka akan direlokasi ke rumah susun.
"Sampai saat ini belum ada penolakan. Malahan saya denger sudah ada yang daftar di posko saya," kata dia.
Rustam mengatakan Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta telah menyiapkan rumah susun di tiga lokasi di Jakarta yang diprioritaskan untuk warga dari Kaijodo.
"Sudah ada. Di Marunda, Daan Mogot, dan satu lagi juga sudah ada. Dinas Perumahan sudah oke. Ada sekitar 300-an (kepala keluarga)," kata Rustam.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah akan mengembalikan fungsi lahan kawasan Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi daerah terbuka hijau. Sekarang, ini kawasan tersebut dipakai untuk kegiatan prostitusi.
Kepada penghuni yang memiliki KTP Jakarta nanti setelah pembongkaran akan diberi bantuan pelatihan usaha dan rumah susun sewa sederhana. Sementara mereka yang tidak punya KTP Jakarta akan dipulang kan ke kampung halaman masing-masing dengan bantuan pemerintah.