Kasus Pemerkosaan Anak di Timika Papua Jadi Prioritas Kepolisian

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 15 Februari 2016 | 09:05 WIB
Kasus Pemerkosaan Anak di Timika Papua Jadi Prioritas Kepolisian
Ilustrasi anak korban perkosaan [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Papua memerintahkan jajaran penyidik Polres Mimika agar mempercepat proses hukum tersangka AW, pelaku pemerkosaan terhadap seorang bocah sembilan tahun di Timika pada Rabu (10/2/2016).

Waka Polda Papua Brigjen Polisi Rudolf Albert Rodja di Timika, Senin (15/2/2016), mengatakan kasus tersebut menjadi prioritas untuk ditangani secepatnya karena menyita perhatian publik.

"Kita mau percepat karena kasus ini sudah menjadi perhatian publik. Apalagi gambar pelaku disebar ke media sosial. Sayangnya, keterangan gambar tidak menjelaskan fakta yang sebenarnya, malah justru memojokkan polisi," kata Rudolf.

Ia menegaskan penanganan hukum kasus tersebut tidak menemui kendala mengingat semua data pendukung cukup memadai.

"Tidak ada masalah, pelakunya sudah ada, saksi-saksi juga ada, termasuk saksi korban," jelas Rudolf.

Periksa anggota Waka Polda Papua Rudolf Albert Rodja mengaku secara khusus datang ke Timika untuk mengecek fakta sesungguhnya dibalik penyebaran gambar pelaku pemerkosaan tersebut ke media sosial yang menimbulkan opini menyesatkan.

"Saya bersama Direktur Reskrim Umum datang ke Timika untuk mau mencari tahu cerita sesungguhnya seperti apa karena gambar atau foto-foto yang beredar di media sosial itu memojokkan polisi, seolah-olah polisi melakukan perbuatan tersebut," jelasnya.

Namun dari hasil olah tempat kejadian perkara, didukung dengan keterangan saksi-saksi maupun pelaku, sesungguhnya ada serangkaian cerita sebelum polisi datang ke lokasi kejadian.

"Ada seorang dalam keadaan mabuk melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur. Dia diamankan oleh keluarga maupun masyarakat. Karena emosi mengetahui kejadian itu, pelaku dihakimi massa. Lalu polisi datang untuk mengamankan pelaku agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan yang bersangkutan," ujar Rudolf.

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua telah meminta keterangan dari seluruh anggota yang bertugas pada saat kejadian itu. Polisi yang bertugas saat kejadian tersebut terdiri atas dua regu, satu regu dari Polres Mimika ditambah satu regu dari Polsek Mimika Baru.

"Kita sudah mengambil keterangan mereka. Ada dua regu yang ke lokasi kejadian saat itu," ujar Rudolf.

Ia memastikan anak buahnya tidak melakukan tindakan tercela sebagaimana yang ditulis dalam media sosial.

"Dari hasil pemeriksaan, kita dapat menarik kesimpulan bahwa untung polisi cepat datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku. Kalau polisi terlambat, kita tidak tahu kondisi pelaku seperti apa karena massa dalam keadaan emosi. Apalagi korbannya anak kecil," jelas Rudolf. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI