Suara.com - Hampir seluruh putaran balik di jalan-jalan Ibu Kota selalau dijaga oleh 'polisi cepek' atau 'pak ogah'. Hal ini karena lalu lintas di Jakarta nyaris tidak pernah sepi dari kemacetan, kesemrawutan lalu lintas pun dimanfaatkan mereka untuk mengambil alih peran polisi dalam mengatur lalu lintas.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan kalau pihaknya bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menertibkan mereka.
Menurut Andri yang seharusnya menindak polisi cepek adalah Satpol PP, hal ini dikarenakan Dishubtrans DKI tak memiliki aturan untuk menindak mereka.
"Sebenarnya kita bekerjasama dengan Satpol PP, itu ranahnya Satpol PP kita hanya mensupport saja. Pak ogah susah juga dikenain, pasalnya kan kemanan dan ketertiban," ujar Andri di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (14/2/2016).
Andri bahkan sudah mengetahui ada beberapa polisi cepek yang jahil dan iseng apabila pengendara tak mau memberikan uang kepada mereka.
"Kalau dia nggak kasih baret (body mobil) iya itu dia," katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan pengamatan suara.com di depan halte busway Pasar Rumput, Jakarta Pusat (arah Cikini ke Manggarai) banyak dijumpai polisi cepek. Banyak dari mereka yang iseng apabila tidak dikasih uang oleh pengemudi, keisengan mereka dengan cara menempelkan badannya di dekat kaca sepion sebelah kiri, ketika mobil jalan kaca sepion itu terkena badan dan akhirnya tertutup.