Di Depan Kepala Sekolah, Pelajar Jambi Tolak 'Valentine Day'

Minggu, 14 Februari 2016 | 04:01 WIB
Di Depan Kepala Sekolah, Pelajar Jambi Tolak 'Valentine Day'
Ilustrasi kado valentine. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pelajar tingkat SMP Negeri 1 Kota Jambi, menolak perayaan valentine day. Alasannya kegiatan itu bertentangan dengan nilai adat Melayu Jambi dan Islam.

Dalam aksi dihalaman SMP Negeri 1 Kota Jambi, Sabtu (13/2/2016) itu sekitar 800 pelajar tersebut juga menolak tegas kaum Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) karena tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia.

Kepala Sekolah SMP N 1 Kota Jambi, Nanang Suryana mengatakan LGBT itu merupakan gerakan yang tidak benar. Jika tidak ada pengawasan dari semua pihak dikhawatirkan akan menyasar peserta didik.

Aksi penolakan ini dilakukan pelajar dalam upaya menyelamatkan generasi muda supaya terbebas dari hal negatif. Para pelajar menyebutkan, penolakan "valentine day" yang dirayakan setiap 14 Februari itu juga karena kegiatan tersebut bisa menjadi ajang bagi LGBT mengekspresikan hasrat seksual yang juga tidak mencerminkan budaya Jambi.

"Kami juga tidak mendukung sama sekali perayaan hari 'valentine'. Hari kasih sayang justru dapat menjadi ajang untuk mengekspresikan gairah seksual," katanya.

Sekitar 800 pelajar itu juga membubuhkan tanda tangan pada kain putih, selain membentangkan sejumlah poster yang bertuliskan penolakan terhadap LGBT dan "valentine day".

Nanang mengatakan, para pelajar yang merupakan generasi muda penerus bangsa ini ketika pikirannya telah diracuni oleh hal-hal negatif maka akan merusak moral.

Bahkan LGBT telah menunjukan aksinya diruang publik, sehingga jika hal tersebut tidak segera diwaspadai nantinya akan berbahaya bagi para pelajar.

"Peserta didik ini kami beri pemahaman dan mengedukasi terus menerus tentang bahaya LGBT, sehingga pendidikan menjadi lebih berkarakter," katanya.

Sementara itu, Putri Aulia, pelajar SMP Negeri 1 Kota Jambi, mengatakan aksi penolakan LGBT dan valentine day diprakarsai pelajar dan OSIS.

"OSIS melakukan penyuluhan tentang bahaya LGBT.Kita menentang itu karena tidak sesuai dengan budaya ketimuran, melayu dan juga Islam," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI