Gedung Digembok, Konpers Pengurus Kosgoro 1957 Gelap Gulita

Jum'at, 12 Februari 2016 | 18:13 WIB
Gedung Digembok, Konpers Pengurus Kosgoro 1957 Gelap Gulita
Konferensi pers DPP Kosgoro 1957 di kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jumat (12/2/2016). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono  seharusnya melantik pengurus baru DPP Kosgoro 1957 di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Jumat (12/2/2016). Namun, kegiatan tersebut batal karena gedung tersebut tidak boleh mereka gunakan.

Menurut pengamatan Suara.com, pada pukul 15.00 WIB, beberapa kader yang hendak masuk kantor DPP dihalang-halangi petugas keamanan.

Lalu, terjadilah perdebatan. Anggota Kosgoro 1957 tetap bersikeras masuk ke area gedung untuk mengadakan jumpa pers.

Petugas keamanan gedung pun tetap berusaha menghentikan mereka. Petugas sampai mematikan lampu ruangan yang akan dipakai buat konferensi pers.

"Nggak boleh masuk bu, nggak ada kegiatan di sini, kegiatannya di Pecenongan, tidak boleh ada kegiatan di sini," kata salah satu petugas keamanan.

Pacenongan yang dimaksud petugas keamanan adalah tempat acara pelantikan pengurus Kosgoro di Hotel Redtop yang diselenggarakan Azis Syamsuddin.

Kendati dilarang petugas keamanan menyelenggarakan kegiatan di DPP, anggota Kosgoro tetap berusaha untuk menyelenggarakan jumpa pers.

"Kami juga bagian dari Golkar, masa nggak boleh, kami juga punya hak di kantor ini," kata Ketua Perempuan Kosgoro 1957 Nurlela.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif  Kosgoro 1957 Sabil Rahman mengatakan PPK harusnya melantik Gerakan Perempuan Kosgoro 1957, Barisan Muda Kosgoro 1957, Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957, dan Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957.

"Sebenarnya pada sore ini kami akan melaksanakan acara di DPP Golkar yakni pelantikan empat gerakan Kosgoro 1957. Kemudian yang anda saksikan, tadi jam 11.00 kantor Kosgoro digembok oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, tidak perlu kami sebutkan namanya yang tidak bertanggung jawab," ujar Sabil dalam jumpa pers.

Sabil mengungkapkan peristiwa ini membuktikan masih ada permasalahan di internal Golkar. Sabil mewakili Agung Laksono.

"Kata Pak Agung soal tempat bukan persoalan yang substansif dan sangat teknis, Kosgoro bisa mencari tempat yang jauh lebih baik dari ini, tapi bukan ini masalahnya. Masalahnya kami ingin tunjukkan ke publik proses rekonsiliasi Golkar sudah berjalan dengan baik, karena Kosgoro bagian dari Golkar," katanya.

Sabil mengatakan Agung telah menginstruksikan agar tetap menjaga kebersamaan dan menjaga rekonsiliasi.

"Kata Pak Agung, agar teman-teman Kosgoro bertindak waras sehat dan rasional dan tidak terpancing untuk melakukan langkah-langkah lain," kata Sabil.

"Maka itu kami punya hak untuk memakai tempat ini, apalagi ini bagian dari rekonsiliasi partai sebenarnya, sebagai bagian dari Tri Karya yang tujuannya untuk memperkuat posisi Golkar. Kemudian yang terjadi hari ini itu sungguh kita sesalkan ada kejadian sore ini (pelarangan masuk DPP Golkar)," Sabil menambahkan.

Acara konferensi pers tetap berlangsung meski ruangan DPP gelap gulita karena listrik tidak dinyalakan petugas keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI