Pesawat TNI Berkali-kali Jatuh, Luhut: Perlu Ada Penelitian

Jum'at, 12 Februari 2016 | 13:47 WIB
Pesawat TNI Berkali-kali Jatuh, Luhut: Perlu Ada Penelitian
Super Tucano (TNI AU.Mil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan harus ada penelitian untuk mengevaluasi terjadinya sejumlah kecelakaan pesawat TNI.

"Hemat saya memang perlu ada satu penelitian kenapa ini (kecelakaan pesawat TNI) terjadi," kata Luhut di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Penelitian tersebut, kata Luhut, untuk mengevaluasi terjadinya kecelakaan dilihat dari sisi teknis, seperti alutsista dan sisi sumber daya manusia.

Purnawirawan jenderal TNI tersebut berpandangan sebaik-baik teknologi pesawat tempur pasti memiliki kelemahan.

"Punya Amerika F-15 (jenis pesawat) stealth dia juga crash juga," ujar Luhut yang merupakan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Namun demikian, Luhut mengatakan tetap mendiskusikan kejadian sejumlah kecelakaan pesawat bersama Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

"Saya, Menhan, juga sharing beberapa hal yang tidak bisa kami sampaikan ke publik," kata dia.

Sejumlah kecelakaan pesawat TNI terjadi dalam kurun 2015-2016 dan menelan korban dari militer maupun warga sipil.

Sejumlah pesawat milik TNI yang jatuh, antara lain pesawat latih tempur Super Tucano 1308 yang jatuh di permukiman warga di Malang Rabu (10/2/2015) lalu, Golden Eagle yang jatuh di Yogyakarta pada Desember 2015, Hercules C-130 jatuh di Medan pada Juni 2015, dan pesawat tempur F-16 jatuh di Halim Perdanakusuma Jakarta pada April 2015. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI