Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan penelitian terhadap preman yang melindungi tempat hiburan malam di Kalijodo, Pejagalan, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan Pemprov DKI tetap akan membongkar kawasan tersebut. Sebelum dibongkar DKI akan mengirimkan surat peringatan sampai 3 kali.
"Kalijodo kita sudah teliti, kita sudah tahu siapa pemainnya. Kita identifikasi bosnya mana, yang ngaku preman mana," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Ahok memastikan pembongkaran Kalijodo sudah didukung oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.
"Yang pasti Kapolda, Pangdam sudah siap mendukung. Kita tinggal kirim peringatan 1, 2, 3," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyadari apabila penertiban dilakukan bakal terjadi bentrokan antara petugas keamanan dengan warga.
"Orang dudukin sungai saja nggak terima kok, apalagi sumber duit, kalau betul disitu ada perjudian, perputaran uang di situ bisa berarti ada oknum-oknum yang terlibat. Pasti ada perlawanan," jelas Ahok.
"Kalau perlawanan saya serahkan pada protapnya kok. Melawan itu psti ada protap. Aparat itu pasti ada protap," sambung Ahok.