Kota Solo Nyatakan Siaga Bencana

Kamis, 11 Februari 2016 | 11:22 WIB
Kota Solo Nyatakan Siaga Bencana
Ilustrasi banjir di Sumatera Barat. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Jawa Tengah, menetapkan status siaga bencana. Sebab tingginya curah hujan dan potensi angin kencang hingga akhir Februari 2016.

Ketua Pelaksana Harian BPBD Kota Solo Gatot Sutanto mengatakan tiga pos darurat kebencanaan disiapkan Pemkot Surakarta. Yakni di Kotabarat Kecamatan Banjarsari, Pedaringan Kecamatan Jebres, dan di Gading Kecamatan Pasar Kliwon. Selain pos darurat, pemkot juga menyiapkan logistik, personel, pemetaan lokasi dapur umum, dan tempat pengungsian.

"Ya kami menetapkan status siaga bencana dikarenakan kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi selama dua pekan ke depan," katanya di Solo, Kamis (11/2/2016).

Penetapan status siaga bencana juga mempertimbangkan kondisi tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo dari pos pantau Jurug yang sempat menyentuh 8,99 meter lebih pada Kamis dinihari tadi. Dia menjelaskan hal itu artinya masuk level merah dan sudah banjir.

Penetapan status tersebut sebagai tindak lanjut atas penetapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Desember lalu. Ada tiga pos darurat yang dibuka untuk menangani segala macam bencana, yakni di Kotabarat, Pedaringan, dan Gading.

Masing-masing pos itu, katanya, nantinya berfungsi sebagai pos komunikasi dan koordinasi penanganan bencana, sekaligus sebagai tempat pengaturan logistik dan personel relawan. Pos darurat itu juga akan digunakan sebagai posko pengungsian bila terjadi bencana.

Dari sisi logistik, pihaknya juga sudah menyiapkan stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kedaruratan. Stok logistik itu dalam bentuk bahan makanan cepat saji dan awet, seperti mi instan, makanan dalam kemasan kaleng, dan beras.

Dia menjelaskan jika dibutuhkan penambahan logistik, BPBD akan meminta tambahan kepada Pemerintah Provinsi Jateng di Semarang. Pemkot juga menyiapkan dana tak terduga yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk penanganan bencana.

Selain logistik, katanya, ada ribuan personel relawan yang siap untuk terjun dalam penanganan bencana. Mereka berasal dari 17 organisasi relawan di Kota Solo.

"Ya saat ini kami sedang memetakan potensi yang dimiliki masing-masing sukarelawan. Sebab dalam penanganan bencana ada 'cluster-clusternya', misalnya dapur umum, medis, hingga pengungsian," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI