Suara.com - Putra mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin, Boy Bernadi Sadikin, mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan surat pengunduran diri Boy sudah masuk ke pimpinan pusat partai pada akhir 2015.
"Memang sudah masuk agak lama (suratnya), tapi belum dirapatkan secara khusus," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Sebelum memutuskan, kata Djarot, DPP akan meminta penjelasan Boy mengenai kenapa dia mundur.
PDI Perjuangan, kata Djarot, sebenarnya sudah memanggil Boy sebelum partai menggelar rapat kerja nasional pada pertengahan Januari 2016. Tapi ketika itu, Boy tak hadir.
"Tentu Pak Boy juga perlu dipanggil diklarifikasi. Tapi waktu dipanggil seminggu lalu sebelum rakernas, beliau belum datang belum ada waktu," ujarnya.
"Kalau kami sih biasanya kami undang, kami sampaikan dalam rapat DPP. Dari rapat DPP partai akan diputuskan, ditolak atau diterima," Djarot menambahkan.
Djarot yang juga wakil gubernur DKI Jakarta membantah rumor yang menyebutkan Boy mundur karena kecewa dengan partai karena akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur lagi di pilkada 2017.
"Tidak, waktu 2012 sama (dukung Jokowi - Ahok). Sebelumnya saya nggak tahu, karena saya masuk plh (pelaksana harian) ketua DPD, tahun 2011," katanya.
Tapi kalaupun keinginan Boy tak bisa dicegah partai, kata Djarot, itu tak akan berpengaruh ke partai.
"Saya bilang ke mereka, sudah nggak usah mikir, DPD itu ranahnya DPP, ranting itu ranahnya DPC. Penggantinya kewenangan DPW partai," kata Djarot.
Secara terpisah, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Utut Adianto mengatakan Boy baru bisa mundur kalau mendapat izin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kita nunggu ibu. Ibu kan orang yang sangat hati-hati. Pendekatan kekeluargaan. Ibu orang yang bijaksana," kata dia.