Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh menimpa rumah warga di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).
Menanggapi hal tersebut, Komisi I DPR akan melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI AU.
"Untuk jatuhnya pesawat Super Tucano, sekarang sudah mulai dilakukan investigasi. Nanti akan ada investigasi yang harus jujur dan terbuka di dalam teknis investigasinya," ujar Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin usai rapat kerja dengan Menteri Pertahanan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
TB mempertanyakan pesawat Super Tucano yang jatuh usai mendapatkan perawatan selama tiga jam. Kata TB, seharusnya pesawat tersebut dalam keadaan baik, bukan malah jatuh
"Sementara ini dia (Super Tucano) kan baru perawatan tiga jam, kemudian waktu itu dilaksanakan tes terbang. Teorinya ketika selesai pemeliharaan, kemudian tes terbang harusnya dalam keadaan kondisi prima, tetapi mengapa malah jatuh menukik," katanya.
Lebih lanjut kata TB, pihaknya sudah melakukan kontrak kerja sama pembelian pesawat Super Tucano sebanyak delapan unit pesawat seharga 143 USD.
"Super Tucano itu kan kita rencana membeli satu squadron, yang sudah sekarang ditangan ada delapan unit dalam keadaan baik. Pesawat itu kan cukup mahal, delapan unit itu, Indonesia membayar 143 juta US, kalau delapan, kalau 16 unit berarti 286 US," imbuhnya.
TB pun menyatakan duka citanya terkait jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI yang menewaskan tiga orang.
"Kita turut berduka cita atas masyarakat baik pilot maupun kopilot yang telah gugur dalam melaksanakan tugas mengetes pesawat tersebut,"tegasnya.