Infografis
Suara.com - Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak memastikan kondisi tersangka Jessica Kumala Wongso sehat selama di tahanan.
"Saya selaku penanggungjawab kesehatan di polda ini menilai J (Jessica) masih batas wajar dan belum ada tanda tanda depresi, indikatornya adalah kooperatif, ditanya jelas dan makan mau bahkan berat badannya naik," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/2/2016).
Musyafak mengatakan tim dokter rutin memeriksa kesehatan tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Tak hanya kesehatan fisik Jessica, polisi juga memeriksa makanan yang disediakan untuk Jessica.
"Jadi setiap hari kami periksa, bukan periksa karena sakit atau apa, tapi kami dokter polda meng-cover kesehatan Jessica termasuk makanannya, supaya tidak mengganggu kesehatan dan keselamatan Jessica," katanya.
Perlakuan yang sama, kata Musyafak, juga diterapkan polisi kepada tahanan yang lain.
"Begini, memang semua tahanan baik dalam proses pemeriksaan ataupun menunggu P21 kita jaga kesehatannya, khususnya tahanan baru kita periksa untuk mengetahui kondisi kesehatan yang pertama, kemudian kami follow up, kalau ada gangguan, kalau ada keluhan sakit kami back up dari dokter Polda," kata Musyafak.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 13 jam. Jessica langsung dijebloskan ke sel tahanan Polda Metro Jaya untuk menjalani penahanan selama 20 hari ke depan.
