Jamaludin Dikubur di Tasik, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati

Senin, 08 Februari 2016 | 13:54 WIB
Jamaludin Dikubur di Tasik, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati
Bengkel di rumah Jamaludin di Jalan H. Asmawi, RT 8, RW 15, Kelurahan Beji, Depok. Jawa Barat [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kejadian yang menimpa Jamaludin (7) benar-benar di luar dugaan keluarga. Anak kelas satu SD Negeri 3 Beji, Depok, Jawa Barat, diculik dan dibunuh di rumah warga Jalan Al Baidho, RT 14, RW 9, nomor 62, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

"Biasanya sehabis pulang sekolah dia (Jamaludin) sering bantu saya mas ngeliatin lagi bongkar motor," kata Erwin (34) kepada suara.com. Erwin merupakan montir di bengkel milik ibunda Jamaludin di Jalan H. Asmawi, RT 8, RW 15, Kelurahan Beji, Depok.

Jamaludin tinggal bersama orangtuanya di Jalan H. Asmawi. Dia diculik oleh tersangka Januar Arifin alias Begeng (35) pada Sabtu (6/2/2016) siang sepulang dari sekolah. Jamaludin baru ditemukan polisi keesokan harinya, Minggu (7/2/2016) sekitar jam 04.00 WIB, dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi terduduk dan masih mengenakan seragam Pramuka di kamar mandi rumah Begeng yang berada di Jalan Al Baidho.

Erwin mengaku sangat kehilangan Jamaludin. Erwin minta kepolisian mengganjar pelaku dengan hukuman seberat-beratnya.

"Saya tidak terima mas, harus dihukum seberat-beratnya, kenapa bisa seperti itu membunuh seorang anak kecil yang tak berdosa," kata Erwin.

Erwin berharap pembunuh anak majikannya dihukum mati.

"Pokoknya harus dihukum mati biar pantas pelakunya trauma itu mas," kata Erwin.

Erwin menceritakan jenazah Jamaludin sudah dimakamkan di Tasik, Jawa Barat.

"Iya mas ibu sama bapak sudah di Tasik, dari kemarin menguburkan di sana belum pulang," kata Erwin.

Erwin mengatakan kasus yang menimpa Jamaludin benar-benar membuat orangtua korban shock.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI