Mengapa Seorang Ibu Tega Bunuh dan Buang Bayi?

Siswanto Suara.Com
Senin, 08 Februari 2016 | 13:04 WIB
Mengapa Seorang Ibu Tega Bunuh dan Buang Bayi?
Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengecam tindakan Mira Haryati (18), tersangka kasus pembunuhan dan pembuangan bayi perempuan.

"Di situ ada kebencian, ada dendam, ada kemarahan, entah marah pada diri sendiri atau pasangan atau keluarga. Tapi, ingat bayi itu tidak bersalah," kata Erlinda kepada Suara.com, Senin (8/2/2016).

Kasus Mira sekarang ditangani Polres Jakarta Timur. Mira ditangkap polisi pada Minggu (7/2/2016) sekitar pukul 12.00 WIB. Kasus itu terjadi pada akhir Desember 2015. Dia melahirkan pada Selasa (29/12/2015). Setelah sehari menyimpan jasad bayi yang sebelumnya dibunuh, pada Minggu (30/12/2016), dia membuangnya di Jalan Arta Kencana, RT 6, RW 3, Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur

Erlinda menjelaskan dorongan orang melakukan tindakan di luar akal sehat sangat banyak.

"Kita tahu banyak dari personal-personal ini punya suatu karakter yang belum matang, kepribadian yang nyaris bipolar atau bisa sakiti orang, bahkan bunuh orang. Jadi penyakit kejiwaan ini banyak sekali ada di setiap pribadi orang-orang ini. Seperti yang belum lama ini terjadi di Jakarta Barat, terjadi emosional sampai banting bayi," kata Erlinda.

Erlinda menambahkan seharusnya personal-personal seperti itu mendapatkan pendampingai secara psikis dari orang yang berkompeten.

"Ini soal kematangan secara emosional orangtua. Tidak bisa kendalikan diri karena banyak alasan, misalnya ekonomi, komunikasi tidak jelas, pertikaian di dalam keluarga. Jadi beberapa variable bisa sebabkan hal-hal itu. Harusnya diterapi psikolog atau dokter kejiwaan atau mungkin hanya tokoh masyarakat saja, seperti tokoh agama. Jadi diingatkan saja," kata Erlinda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI