Ini Doa yang Paling Banyak Dipanjatkan Warga Cina saat Imlek

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 08 Februari 2016 | 09:32 WIB
Ini Doa yang Paling Banyak Dipanjatkan Warga Cina saat Imlek
Suasana Klenteng Hok Tek Bio di kawasan pecinan Bogor menjelang tahun baru Imlek, Minggu (7/2/2016). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karakter "kang" (berarti sehat dalam bahasa Mandarin) menjadi doa paling banyak dipanjatkan warga Cina, termasuk di Beijing dalam perayaan Imlek 2567.

Berdasar polling yang dilakukan China Central Television News dan layanan pesan Wechat, menjelang puncak perayaan Imlek 2567 pada hari Senin, tercatat 670.000 orang menuliskan atau memilih karakter "kang" dalam 24 jam terakhir.

Relatif banyaknya karakter "kang" yang disampaikan menjelang perayaan Imlek, menandakan betapa masyarakat Cina sangat ingin mendapatkan kehidupan yang lebih sehat, terlebih sejumlah kota, termasuk Beijing, merupakan kota dengan tingkat polusi yang sangat tinggi.

Gaya hidup tidak sehat juga makin banyak dilakukan masyarakat Cina hingga menyebabkan obesitas dan gangguan kejiwaan makin tinggi. Bahkan, sebuah jurnal kesehatan Amerika Serikat "CA: A Cancer Journal for Clinicians" menyebutkan Cina menghadapi ancaman serius kanker pada beberapa tahun mendatang.

Pada tahun 2015, sebanyak 2,8 juta atau sekitar 7.500 warga Cina per hari meninggal dunia akibat kanker.

Karakter lain yang banyak disampaikan pada perayaan Imlek adalah "fu" yang berarti nasib baik, "le" (kebahagiaan), "an" (aman) dan "ji" yang artinya keberuntungan.

Beragam karakter tersebut juga menghiasi pintu-pintu rumah warga Cina dengan dibentuk berupa guntingan kertas merah.

Masalah asmara, justru berada di bawah setelah karakter di atas. Begitu pula, dengan kenaikan gaji. Karakter lain adalah "shou" atau langsing.

Obesitas kini menjadi banyak dialami masyarakat Cina. Komisi Nasional Kesehatan dan Keluarga Berencana Tiongkok mencatat pada tahun 2012 tercatat 30 persen dari populasi mengalami obesitas, atau makin tinggi dibanding 1 dekade terakhir. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI