Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara mulai mendirikan posko siaga di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara yang terkena abu vulkanik letusan Gunung Soputan. Ada 2 kecamatan yang dibangun posko.
Di antaranya Kecamatan Pasan dan Kecamatan Belang. Kepala BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara Joppie Mokodaser menjelaskan sampai saat ini lima kecamatan diterpa hujan abu vulkanik. Di antaranya Kecamatan Pasan, Tombatu Timur, Kecamatan Belang, Kecamatan Ratahan, dan Kecamatan Ratatotok.
Dirinya menambahkan tinggi letusan awan panas Gunung Soputan berdasarkan informasi yang diterimanya dari pos pemantau mencapai 3.800 meter mengarah ke arah timur tenggara gunung. Pihaknya sudah membagikan lebih dari 2.000 masker kepada warga yang terdampak letusan Gunung Soputan.
Warga diminta tidak beraktivitas di sekitar Gunung Soputan dalam radius 6,5 kilometer.
"Sesuai koordinasi dengan petugas Pos Pemantau Gunung Soputan, warga dilarang mendekati gunung dengan radius 6,5 kilometer," katanya di Ratahan, Sabtu (6/2/2016).
Saat ini jalur pendakian ke arah Gunung Soputan melalui Kecamatan Silian juga telah ditutup setelah letusan yang terjadi pukul 17.00 Wita.
"Pos pengamanan ke arah Gunung Soputan juga sudah kita aktifkan kembali untuk mencegah adanya pendaki ke arah gunung," ujarnya.
Selain itu kata Joppie dirinya telah memintakan ke pemerintah kecamatan yang berada disekitar Gunung Soputan agar mensosialisasikan kepada warga untuk tak mendekati gunung.
"Kami mintakan juga kerjasama dari pemerintah kecamatan dan pemerintah desa untuk menyampaikan ke masyarakat agar tak melaksanakan aktivitas di sekitar Gunung karena masih berstatus siaga," ujarnya.
Dirinya menambahkan langkah tersebut diambil karena sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan jarak luncuran lava dari arah puncak gunung. (Antara)