Ini Penyebab Polisi Lampung Tembak Kepalanya

Sabtu, 06 Februari 2016 | 22:02 WIB
Ini Penyebab Polisi Lampung Tembak Kepalanya
Ilustrasi pistol/senjata api/senpi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanit Resmob Kepolisian Resor Kota Bandarlampung yang juga Kanit Tipikor, Iptu Syahir Perdana tewas bunuh diri. Dia menembak kepalanya sendiri.

Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih menduga Syahir bunuh diri lantaran frustasi. Syahir mempunyai penyakit yang tak kunjung sembuh.

"Sakit lambung yang sudah lama dan tidak sembuh-sembuh ini yang kemungkinan membuatnya frustasi dan putus asa," kata Sulistyaningsih di Bandarlampung, Sabtu (6/2/2016).

Jenazah rencananya dibawa dan dimakamkan di Medan, Sumatera Utara. Iptu M Syahir Perdana SIk Nrp. 92010095 adalah Kanit Idik II/Tipikor Satreskrim Polresta Bandarlampung, lulusan Akademi Kepolisian tahun 2012.

Korban ditemukan pada pukul 14.55 WIB telah meninggal dunia di rumah dinas asrama Polresta Bandarlampung, Jl. Sutoyo S2 No. 7 Kelurahan Gotong Royong Kecamatan Tanjungkarang Pusat. Dugaan sementara, korban menembakkan senjata api ke arah kepala sebelah kanan atas dan tembus ke bagian belakang.

Awal kejadian dari kecurigaan pacar korban yang menelepon tapi tidak diangkat sejak hari Jumat (5/2/2016). Kemudian rumah korban didatangi oleh tiga anggota Reskrim Polresta Bandarlampung (Brigpol Giantama, Aiptu Ian, dan Brigpol Jimi untuk mengecek keberadaan korban.

Setelah mengetuk pintu berkali-kali, korban tidak membuka pintu. Lalu ketiga anggota Reskrim tersebut melihat korban dari jendela kaca sedang dalam posisi tidur.

Melihat hal tersebut, akhirnya diputuskan untuk mendobrak pintu dan ternyata korban sudah tidak bernyawa dalam posisi tidur menyamping dan bagian kepala berdarah, dan di dekatnya terdapat senjata api jenis Glock-19 No: 691637 WMN 081, warna hitam.

Menurut keterangan awal dr Hansen dan dr Hendro, anggota Dokkes Polresta Bandarlampung, terdapat luka tembak di bagian pelipis kepala samping kanan dan diduga korban sudah meninggal selama 13 jam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI