Suara.com - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mendirikan posko darurat di Tainan, wilayah terparah terkena gempa bumi berkekuatan 6,4 SR di Taiwan selatan, Sabtu (6/2/2016) dini hari.
Dalam keterangan persnya yang dipantau Antara dari Jakarta, KDEI mengimbau masyarakat Indonesia di Taiwan dalam kondisi darurat terkait bencana alam tersebut untuk menghubungi nomor +886979407214.
"Sejauh ini kami belum menemukan adanya WNI yang menjadi korban gempa, baik meninggal dunia maupun luka," kata Isy Karim selaku juru bicara KDEI Taipei.
Menurut dia, dua korban tewas dan 55 luka-luka bukanlah warga negara Indonesia. Dalam mendirikan posko darurat gempa di Tainan, KDEI dibantu pemerintah setempat dan organisasi kemasyarakatan Indonesia.
Dampak gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Taiwan selatan, dengan intensitas kuat terjadi di Kabupaten Yunlin, Kota Kaohsiung, Kabupaten Pingtung, Kota Tainan, dan Kabupaten/Kota Chiayi.
Getaran gempa bumi selanjutnya dirasakan sebanyak lebih dari 10 kali di Kota Tainan dengan kekuatan gempa bumi berkisar 3,7 dan 4,9 SR dengan kedalaman 21,5-33,1 kilometer yang tercatat hingga pukul 07.30.
Tainan merupakan bekas Ibu Kota Taiwan dengan struktur bangunan mayoritas berusia tua.Menurut keterangan yang disampaikan pihak otoritas setempat, hingga pkl 11.00, sekitar 10 apartmen mengalami kerusakan parah, termasuk di antaranya apartemen setinggi 16 lantai yang roboh.
Lebih dari 130 orang berhasil diselamatkan dari gedung apartemen yang runtuh. Sebanyak 55 orang dibawa ke rumah sakit di Tainan dan dua orang meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. (Antara)