Suara.com - Kepala Kepolisian Indonesia Jendral Badrodin Haiti sempat meminta Kepala Kepolisian Daerah Bangka Belitung untuk menghalau aksi pengusiran Jemaat Ahmadiyah di Bangka. Namun pengusiran tetap terjadi.
"Kami minta kapolda semaksimal mungkin agar tidak ada pengusiran. Sehingga tahu implementasinya," ujar Badrodin di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Namun, sebagian warga Ahmadiyah di Kecamatan Srimenanti, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung sudah keluar kampung, Jumat (5/2/2016) siang. Mereka dipaksa meninggalkan rumahnya karena dituding sesat.
Diki, salah satu Jemaat Ahmadiyah menjadi saksi mata pengusiran paksa itu. Sekitar 8 orang ibu-ibu dan anak-anak Ahmadiyah dibawa ke luar kampung dengan menggunakan mobil merk Avanza. Mobil itu milik jemaat Ahmadiyah di sana.
Anak-anak dan ibu-ibu itu digiring ke mobil tersebut. "Area disterilkan oleh polisi, karena suasana sangat ramai tadi. Setelah steril, mereka baru jalan ke mobil," kata Diki saat berbincang dengan suara.com, Jumat sore.
Kata Diki, mobil itu dikemudikan oleh tim pembela hukum Ahmadiyah Bangka. Dalam proses itu, Dandim Bangka Letkol Utten Simbolon memimpin proses pemindahan.
"Saat proses naik ke mobil tidak ada kekerasan, dibantu Polwan dan prosesnya baik-baik," katanya.