Belajar dari Teror di Thamrin, Ahok Harus Cepat Tambah CCTV

Jum'at, 05 Februari 2016 | 13:19 WIB
Belajar dari Teror di Thamrin, Ahok Harus Cepat Tambah CCTV
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Tito Karnavian meminta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera merealisasikan pemasangan enam ribu CCTV di ruang publik. Fungsi CCTV akan sangat membantu polisi dalam memantau berbagai tindak kejahatan, termasuk serangan teror.

"Khusus di ruang publik. Saya minta pada pemda dengan Pak Ahok agar program beliau yang enam ribu CCTV dibuat," kata Tito usai menggelar latihan penanganan teror bom di lapangan Sabhara Polda Metro Jaya, Jumat (5/2/2016).

Dia juga meminta sistem pengamanan CCTV di ruang publik dipusatkan sehingga memudahkan polisi dalam memonitor Jakarta.

"Juga dibuat pusat komando pengendalinya. Termasuk kami diberikan connected sehingga kami juga bisa mengakses enam ribu CCTV di Jakarta," kata dia.

Tito menyontohkan serangan teroris di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016) lalu. CCTV merekam detik-detik peristiwa sehingga memudahkan polisi mengungkap pelakunya.

"Kenyataannya dalam kasus kemarin, CCTV di Gedung Jaya luar biasa. Gambaran menyeluruh bukan dari saksi, bukan dari anggota di sana. Gambaran menyeluruh ketika melihat CCTV," katanya.

Tito juga meminta setiap pengelola gedung di Jakarta meningkatkan sistem pengamanan untuk mengantisipasi tindak kejahatan, termasuk teroris.

"Khusus tempat di ruang bussiness, kami minta manajer security lebih mengaktifkan dan buat pengamanan masing-masing tanpa menimbulkan kepanikan dan privacy warga," kata Tito.

Tito juga meminta pengamanan di pemukiman-pemukiman warga ditingkatkan. Polisi, TNI, dan warga harus saling membantu. RT/RW harus mendata warga dan melaporkan kalau menemukan ada yang mencurigakan.

"Sistem deteksi dini kita sampai tingkat desa, RT/RW disiapkan. Dengan optimalkan peran tiga pilar. Lurah didukung RT/RW. Ini sudah kita pasang di tiap rumah. Di mana-mana, nomor hp siapa sudah dipasang. Kemudian pro aktif mendata tiap-tiap kontrakan. Juga diaktifkan sistem wajib lapor dan siskmaling," kata Tito.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI