Lulung Tuding Barter, Ahok: Itu Fitnah yang Gobloknya Minta Ampun

Jum'at, 05 Februari 2016 | 12:51 WIB
Lulung Tuding Barter, Ahok: Itu Fitnah yang Gobloknya Minta Ampun
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Lulung), tampak hadir saat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bersaksi di sidang kasus korupsi pengadaan UPS di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/2). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah keras tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung). Lulung menuding ada barter dalam pengadaan alat uninterruptible power supply dan pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Kartu Jakarta Pintar, dan Kartu Jakarta Sehat.

"Nggak ada barter-barter. Itu UPS sudah ada sejak tahun 2013. Sudah ada lho, mereka main-main meubel komputer, kalau ada barter, ngapain gue (saya) yang buka (kasus UPS ke Bareskrim)? Nggak ada. Kalau dia (Lulung) ngomong barter nggak bisa," ujar Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).

Kasus UPS telah menjerat empat orang, satu di antaranya, Alex Usman, sudah menjadi terdakwa. Pengadaan UPS diduga usulan dari anggota DPRD DKI Jakarta, sedangkan pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras, KJP, dan KJS merupakan keinginan pemerintah Jakarta.

"Sekarang kita ngomong deh, kalau dia fitnah barter, itu fitnah yang gobloknya minta ampun. Kenapa saya bilang fitnah itu gobloknya minta ampun, kalau dia barter, di KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara) ada Sumber Waras dia bodoh nggak masukin UPS?" katanya.

Menurut Ahok barter program antara Pemprov DKI dan DPRD tidak mungkin dapat dilakukan, sebab dalam KUA-PPAS ada anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras dan tidak ada untuk pengadaan UPS.

"Kalau barter waktu di KUA-PPAS pas kita tandatangani, dimasukin UPS dong. Kenapa nggak ada UPS di KUA-PPAS? Itu saja," katanya.

"Kalau ada barter DPRD dan pemerintah dia bodoh nggak masukin? Bodoh. Logika aja. Jadi itu fitnah yang agak goblok kasih tahu Lulung," Ahok menambahkan.

Pernyataan Lulung yang dibantah Ahok disampaikan kemarin. Lulung mengatakan ada oknum DPRD yang bermain. Pada 4 Agustus, kata dia, oknum tersebut menghapus anggaran untuk membeli lahan RS Sumber Waras, KJP, dan KJS yang diusulkan pemerintah Jakarta.

Dari situlah Lulung menilai ada barter program antara oknum eksekutif dan oknum DPRD agar anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras dan UPS bisa sama-sama masuk dalam APBD Perubahan 2014.

"Jadi, kalau mereka berbohong dalam memberi kesaksian, hanya satu yang saya katakan. Hanya Tuhan, Ahok, dan Ferrial Sofyan selaku Ketua DPRD yang lama yang tahu," kata politisi PPP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI