Ayah Mirna Yakini Informasi dari Polisi Australia Penting

Jum'at, 05 Februari 2016 | 12:32 WIB
Ayah Mirna Yakini Informasi dari Polisi Australia Penting
Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin meyakini jika informasi yang telah diterima penyidik Polda Merto dari Australian Federal Police sangat berkaitan dengan kasus kematian anaknya. Hal itu disampaikan Darmawan saat menyambangi Polda Metro Jaya, Jumat (5/2/2016).

"Iya lah (informasi penting)," kata Darmawan.

Namun, Darmawan enggan membocorkan mengenai informasi yang diberikan kepolisian Australia kepada penyidik Polda Metro. Dia hanya mengatakan jika informasi penting itu akan dibuka di pengadilan. "Masa saya kasih tahu kamu. Itu nanti pengadilan ya," katanya.

Darmawan yang tiba di Polda metro sekira pukul 11.20 WIB itu enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kedatanganya kali ini. ketika dicecar wartawan, dia memilih bergegas menuju ke dalam gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Nanti, saya ke dalam dulu," kata dia.

Untuk diketahui, penyidik Polda Metro Jaya telah mendapatkan informasi penting dari Australian Federal Police terkait hubungan antara tersangka Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin, saat keduanya menempuh kuliah di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia.

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti belum mau membeberkan apa saja bukti penting itu.

"Hasil (koordinasi dari kepolisian Australia) untuk konsumsi kami, bukan untuk media," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/2/2016).

Krishna menjelaskan koordinasi untuk menggali informasi mengenai keseharian Jessica dan Mirna di Sidney masih berjalan. Itu sebabnya dia tidak mau menjelaskan ke wartawan.

"No comment, masih proses," katanya.

Krishna mengatakan koordinasi antar lembaga penegak hukum antar negara merupakan hal biasa.

"Kerjasama police to police corporation itu dunia polisi sudah biasa, dengan AFP mereka punya kasus di Indonesia kami bantu, kita punya kasus di sana mereka bantu itu biasa," kata Krishna.

Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).

Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie Juwita Boon. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.

Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB. Usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 13 jam. Jessica langsung dijebloskan ke sel tahanan Polda Metro Jaya untuk menjalani penahanan selama 20 hari ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI