Iran Ngotot Kembangkan Program Senjata Nuklir

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 05 Februari 2016 | 00:35 WIB
Iran Ngotot Kembangkan Program Senjata Nuklir
Reaktor nuklir Iran di Arak yang berjarak 190 kilometer dari Teheran. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran akan terus mengembangkan program senjata nuklirnya dan tidak boleh dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara tetangga dan sahabat. Pernyataan ini diungkapkan oleh Panglima Militer Iran pada Kamis (4/2/2016) seperti dikutip kantor berita semiresmi, Fars.

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan dunia pada 2015, sebagian besar sanksi internasional yang diterapkan kepada Iran terkait program nuklirnya telah dicabut bulan lalu.

Namun, sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran karena masalah program peluru kendali (rudal) tidak dicabut.

Seperti yang diamanahkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Juli untuk mendukung kesepakatan itu, Iran masih "diimbau" untuk menahan diri hingga delapan tahun dari kegiatan terkait peluru kendali balistik -yang dirancang untuk melontarkan senjata nuklir.

Pada Oktober, Iran melanggar larangan PBB dengan melakukan uji coba peluru kendali balistik dengan ketepatan tinggi hingga membuat Amerika Serikat mengeluarkan ancaman untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi.

Pada Desember, Presiden Iran Hassan Rouhani memerintahkan agar program peluru kendali Iran dikembangkan.

"Kemampuan peluru kendali Iran serta program rudal akan menjadi lebih kuat. Kita tidak memberi perhatian dan tidak menerapkan resolusi-resolusi melawan Iran, dan (pengembangan rudal) ini bukan merupakan pelanggaran kesepakatan nuklir," kata panglima militer Ataollah Salehi seperti dikutip Fars.

"Program rudal kita bukan ancaman terhadap kawan-kawan kita tapi menjadi ancaman bagi musuh-musuh kita. Israel harus mengerti apa artinya," kata Salehi.

Teheran menolak untuk mengakui Israel sejak revolusi Islam pada 1979. Penentangan terhadap Israel merupakan kebijakan sentral di negara yang didominasi Muslim Syiah tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI