Suara.com - Presiden Barack Obama, pada Rabu (3/2/2016), untuk pertama kalinya selama menjadi presiden Amerika Serikat, mengunjungi sebuah masjid di negara itu. Kunjungannya ke Masjid Catonsville, Maryland, AS itu merupakan upaya untuk melawan retorika anti-Islam yang diutarakan para bakal calon presiden dari partai Republik di tengah pemilihan pendahuluan jelang pemilihan presiden AS pada November 2016.
"Kita harus paham bahwa serangan terhadap sebuah agama adalah serangan terhadap semua agama yang kita anut," kata Obama, yang ayah biologisnya adalah seorang Muslim asal Kenya.
"Ketika ada kelompok religius yang menjadi sasaran serangan, kita semua bertanggung jawab untuk bersuara," tegas sang presiden yang memasuki masjid tanpa alas kaki itu.
BACA JUGA:
Kemenperin Resmi Terima Laporan Panasonic Indonesia Tutup Pabrik
Sebelumnya salah satu bakal calon presiden Partai Republik, Donald Trump, mendesak agar Muslim dilarang masuk AS, setelah sepasang suami istri Muslim di California membantai 14 orang pada Desember lalu. Pihak berwenang mengatakan keduanya terinspirasi oleh kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah.
Para kandidat dari Partai Republik juga mengeritik rencana Obama untuk menerima 10.000 pengungsi dari Suriah. Mereka mengatakan para pengungsi itu merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS.
Dalam kunjungan ke Masjid Catonsville itu sendiri Obama meminta warga AS yang belum pernah masuk ke masjid untuk menghormati rumah ibadah umat Islam itu seperti rumah ibadah mereka sendiri.
"Ingatlah gereja-gereja, sinagoga, atau kuil kalian," kata Obama, yang pada 2010 silam bersama istrinya, Michelle, mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta.
Sebelum Obama berpidato di dalam masjid, dua jemaah mengumandangkan ayat-ayat Alquran. Kemudian dua orang dua pasang bocah lelaki dan perempuan membawa bendera AS dan bendera negara bagian Maryland ke dalam masjid. Anak-anak itu kemudian memimpin jemaah di dalam masjid membacakan ikrar kesetiaan kepada AS.