Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik tidak setuju dengan rencana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghapus bahan bakar minyak jenis premium dari Jakarta.
"Nggak segampang itu berpikirnya, yang membutuhkan (premium) tuh bayak. Jangan dipikir premium itu nggak dipakai orang kaya. Yang punya motor itu jangan dianggap orang berkemampuan. Itu cara berpikir yang salah," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).
Taufik mengatakan tidak semua orang memiliki kemampuan ekonomi seperti Ahok. Ahok, menurut dia, tentu tidak akan merasakan dampak kalau bahan bakar bersubsidi itu dihapus dari Jakarta.
"Jakarta itu lahir kan bukan langsung jadi orang kaya. Orang lahir kan nggak semua seperti dia, orang kaya," katanya.
Alasan Ahok ingin menghapus premium adalah agar subsidinya dapat dialihkan untuk sektor transportasi umum sehingga tepat sasaran. Taufik juga tidak setuju dengan rencana tersebut.
"Kalau subsidi itu dalam bentuk cash, untuk transportasi lain. Ngapain Jakarta punya duit banyak (butuh subsidi). Jadi berpikir jangan sesederhana itu pikirin warga gitu lho," katanya.
"Emang transportasi umum sudah baik? Orang sebentar-sebentar kebakaran, sebentar-sebentar kebakaran. Ngapain sih pemimpin nyusahin rakyat gitu lho," Taufik menambahkan.