Suara.com - Sejumlah negara penduduknya terjangkit virus Zika. Negara yang paling banyak dikabarkan terserang virus mematikan itu adalah Brazil.
Untuk menyikapi merebaknya virus tersebut, Presiden Joko Widodo sore ini akan menggelar rapat terbatas (Ratas) mengenai hal tersebut. Kendati demikian, Presiden Jokowi belum menentukan mengeluarkan travel warning bagi WNI ke Brazil.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi ingin mendengar masukan dari Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi terlebih dahulu terkait virus tersebut.
"Nanti kita lihat dulu. Tentu (Preisden) tidak bisa mengambil keputusan yang strategis serta merta tanpa mendengar, membaca data yang diperlukan dari Menkes dan Kemenlu," kata Johan di kantor Kepresidenan, Jakarta, rabu (3/2/2016).
Johan menuturkan, Presiden ingin mengetahui dari Kementerian Kesehatan apakah ada WNI yang terkena virus Zika. Saat dikonfirmasi di daerah Jambi ada warga yang diduga terkena virus Zika, Johan belum bisa menjelaskan.
"Sekali lagi data itu kan harus akurat, tidak bisa langsung disimpulkan. Tunggu dulu, jangan langsung menyimpulkan terkena penyakit itu. Langkah-langkah yang harus ditempuh pemerintah dalam hal ini Kemenkes dan jajaran terkait, nanti akan dibahas siang ini," katanya.
Seperti diketahui, dalam temuan World Health Organization (WHO), Brazil adalah sebagai salah satu kota di Amerika Latin dengan kasus virus Zika tertinggi pada tahun 2015. Sebanyak 4.000 warga Brazil terjangkit virus tersebut.
Karena dicurigai mereka menderita mikrocephaly, penderitaan yang mengakibatkan ketidak normalan kepala dan otak kecil pada bayi yang baru lahir. Sampai saat ini belum ada obat untuk microcehaly atau virus tersebut.