Suara.com - Menindaklanjuti pertemuan pada tanggal 6 Januari 2016 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLH) beserta para relawan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, swasta, berbagai komunitas, tokoh masyarakat, artis, media dan setiap individu yang memiliki kepedulian akan persoalan sampah untuk bergerak bersama sebagai relawan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Ibu Tuti Hendrawati Mintarsih dan Direktur Pengelolaan Sampah, Bapak R. Sudirman, Direktur Pengelolaan Sampah selaku perwakilan dari KLHK, 12 perwakilan media dan 20 perwakilan komunitas kolaborasi lalu sepakat untuk menjalankan komitmen yang berkelanjutan satunya akan direalisasikan melalui Kerja Bakti Nasional pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2016 di seluruh Indonesia.
Selain itu, komitmen yang berkelanjutan juga dilakukan dengan menyelesaikan pekerjaan rumah masing-masing, misalnya bagi media yaitu dapat bergerak dengan menjadi kolaborator media secara sukarela, memberitakan gerakan ini, mengajak rakyat Indonesia untuk bergerak dengan mengangkat isu, berita, investigasi, liputan khusus dan/atau kajian tentang sampah Indonesia, membantu pencarian sumber donasi dan penggalangan dana bagi gerakan dan berkoordinasi dengan relawan gerakan ini. Adapun para komunitas/organisasi kolaborator memiliki pekerjaan rumah untuk membuat aksi bergerak di wilayah masing-masing atau ikut bergabung dalam aksi bergerak yang telah terdaftar, mensosialisasikan gerakan untuk Indonesia #BebasSampah2020 melalui situs internet, media sosial dan berbagai saluran komunikasi serta mengajak komunitas lain untuk ikut bergabung.
Tanggal 21 Februari merupakan pengingat akan kenangan kelam di mana tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah, telah menimpa perkampungan warga Cilimus dan Pojok, Jawa Barat pada tahun 2005 silam yang menewaskan lebih dari seratus korban. Kini hampir 11 tahun setelah peristiwa tersebut belum ada perubahan yang signifikan menghadapi persoalan sampah di Indonesia, ironisnya penelitian dari tim yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck dari Universitas Georgia (1 Juni 2015, https://plasticbank.org/prevent-ocean-plastic/) menyatakan bahwa Indonesia berada dalam peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah pelastik ke laut. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kita tengah menghadapi kondisi “Darurat Sampah” yang harus diselesaikan bersama.
Hingga 29 Januari 2016 (pukul 23.30 WIB), telah terdaftar 319 komunitas di 91 kota/kabupaten yang akan bergerak di bergai tempat yang terdiri dari kota, pelabuhan, sekolah, rumah penduduk, rel kereta api, kawasan wisata air terjun, pesisir pantai, sungai hingga gunung dengan peserta termuda adalah anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang ikut bergerak dalam Kerja Bakti Nasional 21 Februari 2015.
Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan kampanye melalui sosial media dengan menyertakan tagar (#Bebassampah2020), mengganti gambar profil pada media sosial yang dapat diubah secara otomatis melalui tautan https://twibbon.com/Support/Indonesia-bebassampah2020-2. Selain itu, dapat pula dengan menggunakan aplikasi phiruntrophy di mana dari setiap kilometer yang tercatat dalam aplikasi tersebut akan didonasikan Rp 2000,00.- untuk pengembangan aplikasi www.bebassampah.id dan laporan seluruh dana yang terkumpul dapat dilihat melalui https://charitylights.org/report/.
Seluruh masyarakat juga dibebaskan untuk menyelenggarakan kegiatan secara kreatif, unik dan semaksimal mungkin demi kepentingan bersama tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan. Maka, melalui pemberitahuan ini kami mengajak dan mengundang seluruh masyarakat Indonesia untuk segera memanfaatkan kesempatan baik ini dengan bergerak, berpartisipasi secara berkelanjutan dan saling mengawal, salah satunya melalui HPSN 2016 sebagai suatu langkah untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020.
“Upaya spontan dan prakarsa masyarakat dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2016 ini sangat kami hargai dan dukung. Kami mendorong Pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, dunia usaha, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat serta seluruh elemen masyarakatuntuk turut berpartisispasi menyukseskan kegiatan ini,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dalam pernyataan resmi, Senin (1/2/2016).