Politisi PDIP: Ada Nuansa Politik di Balik Laporan Dita

Senin, 01 Februari 2016 | 16:49 WIB
Politisi PDIP: Ada Nuansa Politik di Balik Laporan Dita
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, melaporkan kasus dugaan pemberian gratifikasi ke KPK. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno angkat bicara soal penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggota Komisi III fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, kepada salah seorang tenaga ahli DPR, Dita Aditya (27).

Hendrawan mempertanyakan adanya keterlibatan anggota Partai Nasdem dalam kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Masinton Pasaribu. Ia juga menduga ada nuansa politik dibalik pelaporan Dita, yang melaporkan Masinton atas dugaan penganiayaan.

"Kenapa melibatkan jajaran DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Nasdem? Ini jadi dibawa ke tataran politis. Ada agenda apa ini Dita," ujar Hendrawan di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Ia pun menyarankan kepada Dita sebagai staf ahli DPR, untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Saya sarankan ke Dita. Selesaikan baik baik. Staf dengan anggota harus sinergis, saling memperkuat," ucapnya.

Hendrawan menilai seharusnya Dita mencabut laporannya ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penganiayaan oleh Masinton.

"Ya kalau saya bisa sarankan demikian. Kecuali dijadikan tawar menawar," tandasnya.

Sebelumnya Dita melaporkan Masinton ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan.

Kejadian pemukulan itu berawal saat Masinton menjemput Dita di Camden Cikini Jakarta Pusat. Kemudian anggota Komisi III DPR itu mengajak korban berkeliling hingga terjadi perdebatan di dalam mobil.

Selanjutnya, Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim yang diterima Ajun Komisaris Polisi Sugianto sebagai perwira jaga. Dita yang merupakan Sekretaris Biro Perempuan dan Anak DPW Partai NasDem DKI itu dituduh telah membocorkan rahasia Masinton kepada partai lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI