Horor Boko Haram: Saya Mendengar Teriakan Anak yang Dibakar

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 01 Februari 2016 | 15:14 WIB
Horor Boko Haram: Saya Mendengar Teriakan Anak yang Dibakar
Boko Haram
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 80 orang tewas setelah sekelompok militan Boko Haram menyerbu sebuah desa di kawasan Nigeria, akhir pekan lalu. Sebagian korban adalah warga yang masih berusia kanak-kanak.

Serangan terjadi pada hari Sabtu (30/1/2016). Gerombolan militan Boko Haram menyerang Desa Dalori, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Maiduguri, kota yang menjadi tempat lahirnya kelompok Boko Haram.

Awalnya, para militan menembaki warga dari atas mobil. Kemudian, ia membakar rumah-rumah beserta dengan orang-orang di dalamnya. Para militan juga sempat berupaya menyerang sebuah kamp pengungsi berpenghuni 25.000 orang yang berada tak jauh dari lokasi.

Juru bicara militer Nigeria, Kolonel Mustapha Anka, mengatakan bahwa para militan datang dengan dua mobil dan beberapa sepeda motor. Tiga diantaranya adalah perempuan yang membawa bom bunuh diri di tubuhnya. Semula, ketiga perempuan itu berusaha berbaur dengan warga desa, namun dicegat dan meledakkan diri.

Seorang warga desa yang selamat dengan bersembunyi di sebuah pohon menceritakan bahwa para militan membakar gubuk-gubuk warga dengan bom molotov. Ia juga mendengar teriakan anak-anak yang terbakar sampai hangus di dalam gubuk-gubuk tersebut.

Puluhan mayat dengan butiran amunisi tertancap di tubuhnya ditemukan di jalanan. Sebagian warga selamat karena berhasil melarikan diri dan bersembunyi di semak belukar.

"Kami duduk-duduk di luar rumah setelah salat Isya lalu kami mendengar suara tembakan dan dalam beberapa menit para penyerang tiba," kata ketua warga setempat, Malam Masa Dalori.

"Mereka datang dengan mobil jenis Golf dan mulai menembaki secara sporadis. Banyak orang yang berlari ke arah semak termasuk saya. Ketika kami kembali keesokan paginya seluruh tempat sudah rata dengan tanah. Sedikitnya 50 orang terbunuh dan banyak yang terluka," sambungnya.

Para penyerang baru mundur setelah pasukan pemerintah datang dengan persenjataan berat. Mereka yang berhasil selamat mengeluhkan lambatnya bala bantuan tentara pemerintah. (The Guardian)

REKOMENDASI

TERKINI