Suara.com - Wilayah Jakarta Utara dinilai paling tinggi terdapat penyandang tunanetra di Ibu Kota. Demikian dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Dajrot Saiful Hidayat usai menghadiri acara puncak perayaan 50 tahun Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Tahun 2016, di Monas Barat Daya, Jakarta Pusat, Minggu (31/1/2016).
Djarot mengaku telah memerintahkan kepada setiap Lurah, Ketua RT dan RW untuk mendata warganya yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Bahkan, untuk warga yang tak sekolah karena kebutaan, Djarot menyatakan akan menyediakan pendidikan.
"Kita akan turun ke beberapa wilayah, yang khusus tunanetra yang kecenderungannya tinggi terutama di Jakarta Utara, terus anak-anak mereka nggak sekolah karena malu itu harus kita data dan harus sekolah," jelas Djarot.
Selain itu, mantan Wali Kota Blitar ini juga meminta kepada warga yang mengalami penyakit katarak untuk melapor kepada pemerintah setempat. Hal ini bertujuan agar para warga yang memiliki masalah pada matanya segera mendapatkan pengobatan.
"Kalau ada yang kena katarak harus segera laporkan pada kita, biar kita atasi, saya juga mau sampaikan pada mereka untuk mau setiap saat periksa mata," kata Djarot.
"Periksaan mata itu penting, nggak cuma gigi, pengalaman anak saya hampir kena ketika (ditanya matanya kenapa dia jawab) nggak papa ngomong sama orangtuanya, tapi kok kabur, langsung kita periksakan betul dia langsung kena minus 1,5," jelasnya.
Djarot yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan ini memastikan pemerintah DKI konsen untuk menyediakan fasilitas publik bagi penyandang disabilitas.