Suara.com - Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat mulai sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016.
"Sosialisasi pertama akan berlangsung di Solok dan Kabupaten Solok yang berlanjut ke daerah timur Sumbar lainnya," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Unand Eriyanty di Padang, Minggu (31/1/2016).
Di Solok, sosialisasi akan berlangsung pada 3 Februari 2016 yang dilanjutkan ke daerah Sawahlunto dan Sijunjung seminggu kemudian. Setelah itu sosialisasi dilanjutkan ke daerah Pesisir Selatan pada 16 Februari dan Payakumbuh 3 hingga 4 Maret.
"Pemilihan daerah sosialisasi ini ditentukan berdasarkan surat permintaan yang masuk dari dinas pendidikan setempat," katanya.
Dalam sosialisasi mendatang, pihaknya akan mendatangi beberapa sekolah dengan kategori khusus untuk menyampaikan materi SNMPTN dan SBMPTN. Sekolah yang akan menjadi sasaran sosialisasi tersebut, yakni sekolah yang memiliki siswa berpotensi namun letaknya jauh di pelosok sehingga menyulitkan dalam proses komunikasi.
Disamping itu, sosialisasi juga akan menyasar sekolah unggulan di daerah tersebut dengan harapan dapat menjaring siswa yang berprestasi masuk Unand.
"Sebelum ini pada Januari, Unand juga telah menyosialisasikan SNMPTN ke beberapa daerah luar Sumbar, yakni Riau dan Jambi," ujarnya.
Sementara itu Rektor Unand Tafdil Husni mengatakan kampusnya merencanakan menerima mahasiswa baru lewat jalur tes mandiri pada tahun ini.
"Ada kemungkinan Unand akan menerima mahasiswa dalam tiga tahap yakni jalur undangan SNMPTN, seleksi tes tulis SBMPTN dan jalur mandiri, seperti yang diamanatkan oleh Kementerian riset dan Teknologi Dikti beberapa waktu lalu," kata Tafdil.
Dia menyebutkan jalur mandiri ini tidak serta merta inisiatif sendiri dari Unand melainkan akan bersama dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Disamping perguruan tinggi negeri penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri ini juga akan melibatkan perguruan tinggi swasta, imbuhnya.
"Konsepnya sama seperti SBMPTN namun melibatkan perguruan tinggi swasta," kata dia.
Sesuai keputusan Kemristek Dikti, perguruan tinggi boleh menerima mahasiswa lewat tiga jalur undangan, tulis bersama dan tulis mandiri, dengan proporsi 40 persen, 30 persen dan 30 persen.
Namun perguruan tinggi juga bisa menerima hanya dengan dua jalur SNMPTN dan SBMPTN sesuai otoritas masing-masing Khusus mandiri ini kata dia, tentunya akan berbeda dari dua jalur penerimaan lain terutama mungkin terkait biaya dan jadwal kelas sebagaimana beberapa tahun lalu di Unand. Meskipun demikian secara kurikulum dan mata kuliah akan disesuaikan dengan kelas reguler lainnya.
"Saat ini penetapan ikut atau tidak jalur mandiri masih dibahas dalam rapat pimpinan, diharapkan keputusannya akan segera keluar beberapa minggu mendatang," Ujarnya.
Sementara itu salah satu Siswa Kelas Tiga SMK Arinaldo Lebisky berharap agar Unand membuka kelas mandiri untuk program strata satu. Sebab kata dia, bagi lulusan SMK seperti dirinya tidak mudah bersaing dengan siswa lain dalam dua jalur penerimaan SNMPTN dan SBMPTN. (Antara)