Bus Transjakarta Terbakar, Ketua DPRD DKI: Beli Bus Baru Lah

Jum'at, 29 Januari 2016 | 21:34 WIB
Bus Transjakarta Terbakar, Ketua DPRD DKI: Beli Bus Baru Lah
Bus Transjakarta [suara.com/Eva Aulia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden terbakarnya bus Transjakarta di Jalan Cimahi, arah Latuharhary, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016) pagi pukul 06.00 WIB disoroti oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

"Transjakarta yang sudah tidak layak tarik, beli bus baru lah," kata Prasetio di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016).

Politisi PDI-Perjuangan ini meminta Dinas Perhubungan dan Transpotasi DKI Jakarta untuk menindak seluruh bus angkutan umum yang terbukti tidak layak.

"Ada Dishub untuk cek KIR, sehingga bisa diketahui masih layak atau tidak," Jelasnya.

Mengenai bus yang terbakar, Prasetio meminta Direktur Utama PT Transjakarta yang baru, Budi Kaliwono, untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya rasa direktur yang baru bisa (tanganin) itu semua, sudah pengalaman dia," katanya.

Buntut dari kasus ini, mulai hari ini, PT Transjakarta telah membekukan izin operasional 17 armada milik PT. Jakarta Trans Metropolitan, operator bus Transjakarta yang terbakar tadi pagi.

"(JMT memiliki) 61 bus, yang jalan hanya 17 bus dan mulai hari ini 17 busnya nggak boleh jalan," ujar Dirut PT. Transjakarta Budi Kaliwono ketika dihubungi wartawan.

Transjakarta tak akan memberikan toleransi kepada operator bus yang mengabaikan keselamatan penumpang.

"Kami akan beresin. Kami nggak boleh toleransi untuk safety, semuanya kami beresin, kami cek, list down satu-satu. Setiap temuan ini ditindaklanjuti," kata dia.

Budi menegaskan, bus-bus milik Jakarta Trans Metropolitan baru boleh beroperasi lagi kalau sudah benar-benar dinilai layak mengangkut penumpang.

"Sampai mereka melakukan perbaikan. Armada mereka bermasalah pasti kita freeze. Kita pelajari dulu (sanksi apa yang akan dijatuhkan). Bentuk yang lama ini kan konsorsium. Tapi bisa saja kita tidak teruskan kontraknya kalau tidak ada perbaikan," kata Budi.

REKOMENDASI

TERKINI