Rapim TNI dan Polri, Jokowi : Kita Sekarang Masuk Era Kompetisi

Jum'at, 29 Januari 2016 | 10:37 WIB
Rapim TNI dan Polri, Jokowi : Kita Sekarang Masuk Era Kompetisi
Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/1/2016). Dalam forum ini Jokowi akan memberikan sejumlah pengarahan.

Jokowi tiba di lokasi pukul 09.00 WIB. Kepala Negara didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. ‎

Forum tersebut juga dihadiri Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Udara.

Presiden memberikan pengarahan jelang penutupan Rapat Pimpinan TNI dan Polri. Jokowi mengingatkan bahwa posisi Indonesia saat ini telah masuk era perdagangan bebas kawasan Asean atau MEA.

"Sudah berulang-ulang kali saya sampaikan, bahwa kita sekarang ini sudah masuk era kompetisi, karena kita sudah masuk era persaingan dagang Asean," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo menambahkan ke depan bangsa Indonesia masih akan berhadapan dengan blok ekonomi lainnya, seperti blok ekonomi yang dimotori oleh Amerika Serikat, blok ekonomi Eropa dan blok ekonomi Cina.

"Nanti mau tak mau kita akan masuk, tapi masih dalam kalkulasi, yaitu blok TPP (Trans Pacific Partnership) bloknya Amerika dan kawan-kawan, nanti akan masuk Uni Eropa, mau tidak mau kita harus berhitung untuk masuk ke sana. Ada lagi bloknya Cina, harus hitung untung ruginya masuk blok ini. Karena kalau produk-produk kita tidak masuk ke sana, produk kita tidak kompetitif," kata dia.

Maka dari itu, kata Jokowi, semua elemen masyarakat harus meningkatkan daya saing dan produktifitas kerja.

"Oleh sebab itu kuncinya ada di produktivitas, etos kerja, daya saing. Kita harus mulai meninggalkan pola, cara, dan tradisi lama yang menyebabkan kita tidak cepat merespons perubahan global dan perubahan dunia," kata Jokowi. "Yang menakutkan lagi adalah depresiasi Yuan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI