Hasnaeni "Wanita Emas" Tersinggung, Laporkan Taufik ke Polisi

Kamis, 28 Januari 2016 | 20:27 WIB
Hasnaeni "Wanita Emas" Tersinggung, Laporkan Taufik ke Polisi
Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Hasnaeni Moein atau dikenal dengan julukan wanita emas di Polda Metro Jaya [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasnaeni Moein mencuat namanya sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2014. Husnaeni terkenal dengan julukan “Wanita Emas.”

Namanya sekarang tambah sohor jelang pemilihan tahun 2017. Pengurus Harian DPP Partai Demokrat ini baru saja melaporkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta Partai M. Taufik ke Polda Metro Jaya karena diduga melakukan pencemaran nama baik.

"Sekarang kami datang ke Polda Metro ini untuk membuat laporan buat saudara Taufik, karena saya merasa saudara Taufik itu sudah merendahkan harga diri saya," kata Hasnaeni di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/1/2016).

Pernyataan Taufik membuat Hasnaeni tersinggung, antara lain karena menganggap Hasnaeni penggembira pilkada Jakarta 2017.

"Karena beliau mengatakan bahwa saya ini, cuma setiap ajang pilkada, saya cuma muncul sebagai meramai-ramaikan saja, itu statement beliau kepada saya, jadi saya merasa beliau itu sudah merendahkan harga diri saya," kata Hasnaeni.

Hasnaeni tidak membantah pernah membagi-bagikan uang kepada anak-anak di pemukiman kumuh saat blusukan. Menurut dia, itu bukan politik uang.

"Kalau soal bagi-bagi uang itu ya memang saya bagi, tapi itu, kan kepada anak kecil, tapi beliau jangan manuduh saya money politic," katanya.

Hasnaeni menjelaskan aksi bagi-bagi uang kepada anak-anak semata-mata didasari pada rasa kasihan kepada mereka yang tinggal di kolong jembatan.

"Saya berbagi kepada anak kecil yang belum mempunyai hak pilih, dan itu Rp5 ribu, memang saya rasa empati saja kepada masyarakat, anak-anak itu yang tinggal di kolong jembatan," katanya.

Saat membuat laporan ke Polda Metro Jaya, Hasnaeni juga menyertakan barang bukti berupa kutipan wawancara dari pemberitaan di media online yang telah dicetak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI