Suara.com - Nama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah daftar bakal calon gubernur Jakarta yang dijaring DPD Partai Gerindra Jakarta. Tapi, dalam penjaringan tahap kedua yang digelar di Hotel Sari Pan Pasific kemarin, Rabu (27/1/2016), dia tidak hadir.
Kenapa Saefullah tidak hadir, padahal dijagokan Partai Gerindra?
"Saya sudah menyampaikan ke Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama), kalau saya sampai sekarang tidak berniat untuk maju di pilkada, baik wagub apalagi gubernur," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Saefullah mengatakan untuk menjadi calon gubernur tidak mudah. Calon harus punya gerbong politik. Tapi kalau tidak mau lewat partai politik, bisa lewat jalur independen. Tetapi, lewat jalur non partai politik tidak mudah karena harus mampu mengumpulkan sedikitnya 532 ribu fotokopi KTP warga Jakarta untuk lolos seleksi KPUD DKI Jakarta.
"Orang itu mau jadi cagub atau cawagub kan ada dua syarat yang pertama harus punya partai, saya nggak punya partai yang kedua kalau independen harus ngumpulin KTP, saya nggak ngumpulin KTP," katanya.
Menurut Saefullah merupakan hak Partai Gerindra kalau tetap ingin mengusungnya menjadi calon gubernur.
"Itu kan haknya Gerindra sebagai partai politik ya silakan saja. Saya tiap hari di sini (di Balai Kota) nggak ke mana-mana (komunikasi dengan Gerindra)," katanya.
Delapan tokoh masuk dalam penjaringan bakal calon gubernur yang akan diusung Partai Gerindra pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun 2017.
Dari kalangan internal, ada Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, termasuk Taufik sendiri.
Sedangkan dari eksternal, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.