Suara.com - Korea Utara dikabarkan berancang-ancang meluncurkan rudal jarak jauh pekan depan. Rencana ini muncul setelah pemimpin Korea Kim Jong-un klaim memiliki bom hidrogen berkekuatan dahsyat yang disebut-sebut mampu menghancurkan seluruh wilayah Amerika Serikat.
Menurut kantor berita Kyodo di Jepang, salah seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan melihat adanya tanda-tanda Korut sedang menyiapkan peluncuran roket. Dugaan ini berdasarkan analisis citra satelit di wilayah Tongchang di wilayah Pantai Barat. Sumber pemerintah juga menyebutkan kemungkinan peluncuran akan dilakukan pekan depan.
Spekulasi ini meruyak tak lama berselang setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru kepada Korut terkait uji coba nuklir pada 6 Januari lalu.
Sebelumnya, Korut sudah dijatuhkan sanksi oleh PBB karena program nuklir dan misilnya. Terakhir, rezim Jong-un meluncurkan roket jarak jauh pada 2012 lalu. Korut berdalih peluncuran ini dilakukan untuk menempatkan obyek di orbit ruang angkas. Namun, sejumlah ahli menduga ini merupakan upaya Jong-un membangun persenjataan ICBM (Intercontinental Ballistic Missile).
Awal bulan ini, kantor berita Korut KNCA merilis berita bahwa sejumlah ilmuwan Korut siap meledakkan dom berdaya ledak ratusan kiloton dan megaton yang mampu meluluh lantakkan wilayah AS dalam sekejap.
Kim Jong Un membenarkan uji coba bom hidrogen Korut untuk pertahanan diri untuk mencegah perang nuklir dengan Amerika Serikat, dalam komentar pertamanya sejak ledakan terjadi.
Belum lama ini Pyongyang menguji coba nuklirnya yang keempat. Ini memicu kemarahan komunitas internasional dan mengangkat ketegangan dengan negara tetangganya, Korea Selatan.
"Uji coba itu merupakan sebuah langkah pertahanan diri untuk secara andal melindungi perdamaian di semenanjung Korea dan keamanan regional dari bahaya perang nuklir yang disebabkan oleh para imperialis pimpinan Amerika Serikat," kata Kim. (Dailymail)