Tukang Becak di Jakarta Merasa Tak Aman

Kamis, 28 Januari 2016 | 11:45 WIB
Tukang Becak di Jakarta Merasa Tak Aman
Demonstrasi tukang becak di Balai Kota Jakarta. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan tukang becak yang tergabung di kelompok Serikat Becak Jakarta (Sebaja) protes di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka merasa tak aman 'narik' di Jakarta.

Di Jakarta, becak sudah dilarang. Bahkan sudah masuk musium di Museum Sejarah Jakarta di Fatahilla. Itu berdasarkan Peraturan Daerah No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Namun masih ada becak 'narik' di kawasan Pademangan Jakarta Utara. Namun mereka 'kucing-kucingan' dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Becak saya sudah dua kali kejaring oleh petugas Satpol PP. Saya jadi bingung mau ngais rezeki pakai apa mas. Menghidupkan anak istri saya," ujar Edi (46) salah satu massa aksi demo becak di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Setelah ada aturan di kawasan tersebut becak dilarang beroprasi, para penarik becak dikatakan Edi was-was apabila ingin mengais rezeki.

"Sekarang kita was-was mas, mau narik jadi takut, padahal warga kan masih membutuhkan becak," jelasnya yang sudah menarik becak selama 15 tahun ini.

Dia berharap, dengan aksinya ini membuat Gubernur Ahok dapat memperhatikan rakyat miskin terutama kepada para penarik becak.

"Bebaskan becak, kita beraharap Pak Ahok pikirkan nasib rakyat kecil. Setiap malam diambil diguntingin becak yang padahal dirante. Hampir setiap malam dirazia terus. Razianya juga nggak ada surat, nggak ada permisi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI