Suara.com - Salah satu pelaku serangan bom di Jakarta pada 14 Januari lalu membuat panggilan telepon ke sebuah nomor Malaysia sebelum peristiwa tersebut terjadi, kata Direktur Unit Khusus Kepolisian Malaysia Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Mohd Harun, Selasa.
Ia mengatakan, informasi tersebut diperoleh berdasar penyelidikan forensik yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia.
"Kami (polisi Malaysia) sekarang mengusut penemuan baru ini," katanya seperti dikutip kantor berita Bernama.
Pengeboman serta baku tembak pada 14 Januari di Jalan MH Thamrin itu menewaskan tujuh orang termasuk lima pelaku di lokasi kejadian, sementara lebih dari 30 orang termasuk lima petugas polisi cidera serius. Satu diantaranya meninggal sehari setelah dirawat.
Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian seperti dilaporkan mengatakan, berdasar informasi intelijen, polisi memiliki alasan kuat atas dugaan bahwa Muhammad Bahrun Naim, pendiri kelompok Khatibah Nusantara yang ingin menjadi pemimpin kelompok militan IS untuk Asia Tenggara, merupakan dalang dibalik serangan itu.
Namun Mohamad Fuzi mengatakan, berdasar hasil penyelidikan, tidak ada satupun dari penyerang itu yang merupakan warga negara Malaysia.
Terkait pergerakan IS di Malaysia, Mohamad Fuzi mengatakan, polisi telah memastikan bahwa ada komunikasi antara elemen-elemen IS di Malaysia dengan warga Malaysia di Suriah. (Antara)