BNN Tak Ingin Peristiwa Bandar Narkoba Keroyok Polisi Terulang

Selasa, 26 Januari 2016 | 18:59 WIB
BNN Tak Ingin Peristiwa Bandar Narkoba Keroyok Polisi Terulang
Lokasi penggerebekan rumah bandar narkoba di Kebon Manggis, Jakarta, Selasa (19/1) [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional(BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso siap membenahi lagi terkait persiapan dalam menggerebek para bandar narkoba. Pasalnya, Mantan Kepala Reserse Kriminal Mabes Polri tersebut tidak mau peristiwa yang menimpa salah seejumlah anggota Polri yang dikeroyok oleh bandar naarkoba yang begitu banyak.

"Pendalaman perlu akurat, petugas-petugas ini harus  bisa memprediksi kemungkinan yang terjadi seperti  kemarin, salah satunya begitu. Dalam  prediksikan  rumah ini ditinggali permpuan yakni seorang ibu rmh tangga, dan kita berpikir untuk menangkap ibu rumah tangga ya, mudah jadi cukup 5 orang sudah selesai," kata Pria yang akrab disapa Buwas ini di Gedung BNN Jalan MT. Haryono Cawang, Jakarta Timur, Selasa(26/1/2016).

Lebih lanjut, kata Buwas, bahwa apa yang terjadi di lapangan sungguh diluar prediksi yang telah mereka pikirkan. Munculnya, sejumlah orang dan melakukan perlawanan terhadap petugas adalah sebuah kejadian yang mestinya menjadi lerhatian pihak Polri dan BNN dalam rangka menjalankan tugas kedepannya.

"Artinya pelaksanaan di lapangan kadang kala mengabaikan SOP,  karena terus terang narkoba berangkat dari informasi intelijen, sehingga belum tentu itu benar, sehingga perlu didalami," kata Buwas.

Dia juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para bandar narkoba tersebut merupakan sebuah perlawanan terhadap upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Pasalnya, mereka memiliki mimpi untuk menghancurkan bangsa.

"Mereka tetap ingin eksis dalam dunia bisnis narkoba, kerena  mereka punya misi bisa besar-besaran  mengedarkan narkoba, misi mereka penghancuran generasi, ini yang tanpa disadari masyarakat, narkoba dianggap masalah  sepele oleh masyarakat, semua ini by design proxy war, mereka bandar bisa dimanfaatkan pihak ketiga yang ingin menghancurkan negara," kata Buwas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI