Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengatakan akan segera menahan mantan Direktur Pelindo II, Richard Joost Lino setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa (26/1/2016), menyatakan proses penetapan tersangka terhadap Lino sudah sah.
"Ya, bisa jadi dilakukan penahanan," kata Basaria yang sejak pagi memantau langsung proses putusan sidang praperadilan PN Jakarta Selatan, Selasa.
Belum lama berselang, hakim tunggal Udjiati, dalam sidang putusan praperadilan yang menggugat proses penetapan tersangka Lino di PN Jakarta Selatan memutuskan menolak gugatan Lino.
"Pernyataan pemohon tidak dapat diterima seluruhnya, dengan demikian permintaan ditolak," kata Hakim Udjiati seperti dikutip Antara.
Lino mengajukan gugatan praperadilan karena menilai tidak ada perbuatan menyalahgunakan kewenangan yang dia lakukan dan belum ada kerugian negara yang dapat dibuktikan oleh KPK.
Sebelumnya tim pengacara Lino mengatakan penetapan tersangka oleh KPK cacat karena ditetapkan sebelum Badan Pemeriksaan Keuangan menetapkan adanya kerugian negara dalam kasus tersebut.
Lino sendiri, pada Desember 2015, ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tiga unit quay container crane, yang dibeli dari perusahaan Cina, PT HDHM.
Adapun KPK membantah semua tudingan Lino dan mengatakan bahwa penetapan dirinya sebagai tersangka telah melalui prosedur hukum yang benar.