Usai menjalani pemeriksaan, Senin (25/1/2016) malam, lagi-lagi Hani tutup mulut. Hani merupakan rekan Mirna Wayan Salihin (27).
Saat keluar dari ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Hani mendapat pengamanan sekitar tujuh anggota polisi berpakaian sipil.
Dia diperiksa selama hampir enam jam. Sepanjang hari ini, dia diperiksa dua kali terkait kasus kematian Mirna.
Sama seperti siang tadi, Hani didampingi seorang perempuan.
Polisi mengawal Hani sampai dia naik ke mobil Honda CRV bernomor polisi B 828 TON.
Saat dikejar-kejar wartawan, kepala Hani terus menunduk dan dia tak mau menoleh ke arah kamera.
Setelah Hani pergi, salah seorang polisi yang mengawal mengatakan perempuan itu minta dikawal sampai ke mobil karena trauma dengan kejadian siang tadi.
"Dia takut pas tadi siang katanya di dorong-dorong pas mau diwawancara," kata anggota polisi.
Suara.com - Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica Kumala Wongso (27) dan Hani. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008. Jessica dan Hani merupakan saksi dalam kasus kematian Mirna. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi termasuk memintai keterangan Jessica dan Hani.