Suara.com - Orangtua, waspadalah! Di media sosial ada akun Twitter gay terang-terangan mengumbar kata-kata mesum untuk menggaet anak-anak remaja. Bahkan, mereka juga menampilkan foto dan video seksual yang tak layak dilihat di ruang publik dan ditujukan untuk menarik perhatian.
Kasus ini telah menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Ismail Cawidu penilai propaganda gay untuk kalangan anak sangat membahayakan.
"Jelas sangat membahayakan bagi anak-anak. Ini luar biasa, sangat membahayakan sekali. Luar biasa," kata Ismail kepada Suara.com, Senin (25/1/2016).
Ismail mengingatkan para orangtua untuk mengantisipasi secara serius konten-konten negatif di media sosial agar tidak dikonsumsi anak.
"Untuk antisipasi konten negatif, pendampingan wajib dilakukan orangtua. Orangtua tidak bisa hanya mengharapkan ke sekolah saja," kata Ismail.
Ismail menambahkan pintu pertama untuk mendidik anak adalah orangtua. Jadi mereka harus aktif mengawasi aktivitas anak, apalagi anak diberikan akses ke internet.
"Pintu pertama orangtua. Pengawasan anak oleh orangtua masing-masing lebih efektif. Orangtua memberi ponsel ke anak, maka mereka harus secara berkala cek ponsel anak-anaknya. Karena itu bisa diketahui apa saja yang mereka download," katanya.
Ismail mengatakan memang banyak cara untuk mengantisipasi agar anak tak konsumsi konten negatif di internet, tetapi sumber pertama adalah orangtuanya.