Suara.com - Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan hak-hak anggota lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di India.
Sanjeevani Chauhan awalnya jadi pengemis di lampu lalu lintas di Mumbai dan kini telah dilatih jadi sopir taksi pertama untuk melayani anggota lesbian, gay, biseksual dan transgender di masyarakat India.
"Ketika Anda melihat seorang transgender atau gay mengemudi taksi di Mumbai, trangender lainnya yang menjadi pengemis di jalan tentu saja ingin menjadi bagian perubahan ini," kata Ganesh Somwanshi, direktur proyek Wings Rainboy, taksi pertama di India yang mempekerjakan sopir LGBT.
Wings Travel bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Humsafar Trust di Mumbai dalam mempromosikan hak-hak komunitas gay di India.
Mereka berharap bisa meluncurkan setidaknya 1.500 taksi pada akhir tahun ini.
"Ada begitu banyak dari kita yang terlibat dalam perdagangan seks atau mengemis di jalanan," kata Chauhan yang telah bekerja sebagai konselor untuk Humsafar selama hampir tiga tahun.
"Bekerja sebagai sopir taksi tak hanya akan memberi kita pekerjaan dan keamanan namun juga menjadikan respek dan menerima dalam kehidupan sosial," katanya.
Berdasarkan tokoh pemerintah India, setidaknya ada 2,5 juta gay di sana.
Meskipun secara hukum India mengakui transgender, komunitas LGBT sangat terpinggirkan, menderita akibat perlakuan intoleransi dan beberapa peluang untuk mendapatkan persamaan hak.
Chauan berharap bisa meraih penghasilan 200 dolar AS per bulan sebagai sopir taksi dan dia cukup percaya diri untuk mendapatkan pelanggan dengan mudah dibandingkan menjadi sopir lain. (Al Jazeera)