Suara.com - Michael Bloomberg, milyuner yang juga mantan walikota New York City, mengatakan jika dirinya berminat jadi calon presiden Amerika Serikat dari jalur independen.
Lelaki berusia 73 tahun itu juga dikabarkan telah bersedia menghabiskan sekitar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp13,8 triliun dari kantongnya sendiri untuk ikut kampanye pada November 2916.
Bloomberg telah mengingatkan dirinya paling telah awal Maret untuk memasuki pencalonan, setelah lembaga jajak pendapat pada Desember 2015 lalu melihat bagaimana peluang melawan Donald Trump dan Hillary Clinton, kandidat dari Partai Republik dan Partai Demokrat.
Belum pernah calon independen pernah memenangkan pemilihan presiden AS. Namun Bloomberg, yang punya hubungan dekat dengan Wall Street dan kaum sosial liberal, melihat peluang untuk dia menjadi kandidat jika Republik mencalonkan Donald Trump atau Senator Texas Ted Cruz dan Demokrat mencalonkan Senator Vermont Bernie Sanders.
Penasihat Bloomberg yang tak disebutkan namanya, dikatakan New York Times, bahwa masyarakat yang memilih Bloomberg ingin adanya "non-ideologis, bipartisan, berorientasi pada hasil visi," yang tak ditawarkan partai politik di pemilu 2016.
Meskipun tidak ada calon ketiga yang pernah dikatakn oleh pihak Gedung Putih, namun beberapa tawaran sebelumnya telah mempengaruhi pencalonan.
Pada tahun 1992, Ross Perot pengusaha asal Texas maju sebagai calon independen. Keputusannya itu dipercaya oleh sebagian orang ikut membantu Bill Clinton mengalahkan incumbent asal Republik George H. W. Bush.
Beberapa tahun ini, Bloomberg telah menghabiskan jutaan dolar AS untuk kampanye nasional mengencangkan undang-undang peredaran senjata api dan reformasi imigrasi. (Asia One)